Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada sederet peraturan yang harus dipatuhi penumpang dan dijelaskan oleh kru kabin ketika berada di dalam pesawat terbang.
Nah, setiap peraturan dibuat dengan alasan tertentu.
Misalnya ada alasan kenapa baki harus ditutup saat pesawat lepas landas maupun mendarat.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum beberapa aturan keselamatan di dalam pesawat dan alasan di baliknya dari laman Reader's Digest.
1. Jangan membuka baki di belakang kursi penumpang saat pesawat lepas landas dan mendarat.

Lepas landas dan mendarat adalah dua fase paling penting sekaligus kritis dari sebuah penerbangan.
Laporan tahun 2017 yang dibuat Boeing mengatakan 61 persen kecelakaan fatal dari 2007 hingga 2016 terjadi saat lepas landas, proses awal pesawat naik, pendekatan akhir, atau pendaratan.
Meja baki yang tetap terlipat akan memberikan jalan bagi penumpang untuk evakuasi dalam keadaan darurat.
“Ini sebenarnya adalah peraturan Federal Aviation Administration (FAA), semua baki harus berada dalam posisi tegak/terlipat sebelum pesawat bergerak di landasan,” Morgan Johnston, manajer komunikasi korporat JetBlue, mengatakan kepada Travel + Leisure.
2. Tirai jendela pesawat harus dibuka selama pesawat lepas landas dan mendarat.

Tirai jendela pesawat yang terbuka dapat memberi pemandangan lanskap yang indah, tetapi yang lebih penting, itu juga membuat keadaan tetap aman.
Ketika menaikkan tirai jendela, cahaya alami dapat masuk kabin pesawat sehingga membantu penglihatan kalau-kalau lampu kabin mati dalam keadaan darurat.
"Jika ada keadaan darurat secara tiba-tiba, setiap detik akan selalu berharga," kata Udayakumar kepada pengguna situs tanya-jawab Quora.
"Jika tirai terbuka, awak kabin dapat dengan mudah melihat kondisi luar untuk membantu mereka dalam perencanaan evakuasi."
Misalnya, mereka dapat melihat bahaya di luar satu pintu sehingga mereka pun mengarahkan evakuasi penumpang ke pintu keluar lain.
3. Kursi penumpang harus dalam posisi tegak ketika pesawat lepas landas dan mendarat.

Kursi yang disandarkan ke belakang (reclined) akan memperlambat jalannya evakuasi dalam keadaan darurat.
Pasalnya, posisi kursi seperti itu akan menghalangi orang yang duduk di belakang.
Menurut ketentuan FAA, idealnya setiap penumpang dapat keluar dari pesawat dengan cara tercepat, teraman, dan paling mungkin dalam waktu 90 detik.
Selain itu, ketika berada dalam posisi bersandar ke belakang penumpang kesulitan melakukan prosedur keamanan mendekap lutut (brace position) saat ada pendaratan darurat.
Perlu diingat kembali, takeoff dan landing merupakan dua fase kritis dalam pesawat di mana kebanyakan kejadian tak diinginkan terjadi.
4. Simpan barang-barang di bawah kursi sebelum pesawat lepas landas dan mendarat.

Dengarkan instruksi pramugari ketika dia meminta penumpang untuk menyimpan barang di bawah kursi di depanmu saat lepas landas.
Tas berisi buku yang tidak berbahaya yang diletakkan di pangkuan bisa berubah menjadi semacam proyektil berbahaya yang dapat menekan tubuh jika tiba-tiba pesawat menukik jatuh dari langit dengan cepat.
5. Meredupkan lampu pesawat sebelum lepas landas dan mendarat.

Sama seperti menaikkan tirai jendela saat lepas pesawat landas dan mendarat, meredupkan lampu pesawat juga merupakan prosedur keselamatan standar.
Hal ini memungkinkan mata penumpang beradaptasi lebih cepat dengan kondisi cahaya yang redup selama evakuasi darurat.
Pasalnya, ruangan yang terang akan membuat mata kesulitan beradaptasi jika penumpang diharuskan segera keluar dari pesawat saat keadaan darurat.
Selain itu, saat listrik padam atau kabin penuh dengan asap, mata sudah menyesuaikan dengan pencahayaan redup sehingga membantu penumpang lebih mudah melihat lampu darurat di lorong kabin dan tanda keluar/exit.