Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Agustus 2018 menjadi bulan penuh gelaran besar bagi masyarakat Indonesia.
Selain menjadi momen kemerdekaan Indonesia, pertengahan bulan Agustus 2018 merupakan waktu digelarnya Asian Games 2018.
Asian Games 2018 akan digelar pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
Event olahraga besar se-Asia ini akan digelar di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang.
Selain menonton Asian Games 2018 nanti, traveler juga dapat mengunjungi berbagai spot wisata ikonik di kedua kota tersebut.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum lima spot wisata ikonik di Jakarta dari laman indonesia.travel.
1. Monumen Nasional (Monas)
Kalau di Jakarta, belum afdol rasanya jika belum mengunjungi Monumen Nasional.
Monumen setinggi 137 meter dengan ornamen mirip kobaran api setinggi 14,5 meter yang terbuat dari perunggu berlapiskan 32 kilogram emas di atasnya.
Di dalam Monumen Nasional, ada diorama yang menampilkan perjalanan sejarah Indonesia.
Sementara di tamannya, ada beberapa ekor rusa yang cukup jinak, tapi pengunjung tetap harus berhati-hati saat berinteraksi dengan mereka.
2. Museum Fatahillah
Bangunan ini didirikan selama era kolonial pada 1620 dan digunakan sebagai alun-alun kota atau stadhuis oleh pemerintah Belanda pada 1710.
Akhirnya, pada 30 Maret 1974 bangunan ini dijadikan museum oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Dinamakan Museum Fatahillah sesuai dengan nama jalannya.
Museum Fatahillah memiliki 23.500 koleksi benda bersejarah.
Mulai dari epigrafi dari Kerajaan Tarumanegara, meriam perang, hingga peralatan prasejarah.
3. Stadion Gelora Bung Karno
Stadion Gelora Bung Karno adalah stadion multifungsi yang kini menjadi sorotan dunia karena menjadi venue Asian Games 2018.
Biasanya, masyarakat menggunakan Stadion Gelora Bung Karno sebagai arena jogging, olahraga, atau sekedar kumpul-kumpul setiap Minggu pagi.
Stadion Gelora Bung Karno dapat menampung 110 ribu penonton, sehinga menjadi stadion sepakbola terbesar kedelapan di Asia, dan terbesar ketujuh di dunia.
4. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal menjadi satu spot wisata reliji terkenal di Jakarta.
Dengan kubah berdiameter 45 meter dan menara-menara yang tinggi, Masjid Istiqlal terletak di seberang Gereja Katedral Katholik di sudut Jalan Lapangan Banteng.
Masjid Istiqlal dirancang oleh seorang arsitektur Kristiani, Frederich Silaban dari Sumatra Utara.
Masjid ini dibuka oleh Presiden Soekarno pada 22 Februari 1978 sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara yang dapat menampung 120 ribu orang.
5. Gereja Katedral Katholik Jakarta
Gereja Katedral Jakarta memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga dan terletak di seberang Masjid Istiqlal.
Kedekatan lokasi ini bukan kebetulan, karena saat itu Presiden Soekarno sengaja membangun masjid berhadapan dengan gereja ini untuk melambangkan filsafat nasional, Bhinneka Tunggal Ika.
Gereja ditahbiskan pada 1901, tapi dibangun kembali di lokasi yang sama tempat katedral lama dibangun pada 1829.
Katedral ini didedikasikan untuk Bunda Maria, oleh karena itu dinamai Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga atau Church of Our Lady of the Assumption.
Gereja Katedral Jakarta masih digunakan secara teratur untuk misa mingguan.
Bahkan, pada Paskah dan Natal, jumlah jemaat akan meningkat sehingga perlu diberikan tenda tambahan di sekitar gereja.