Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Sejatinya, liburan ditujukan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh sehingga siap untuk menghadapi aktivitas sehari-hari.
Namun, terkadang liburan tidak berbuntut kebahagiaan.
Beberapa orang malah jatuh sakit saat atau setelah traveling ke suatu tempat tertentu.
Ternyata, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang jatuh sakit saat liburan.
Apa sajakah itu?
Dikutip TribunTravel.com dari laman Reader's Digest, berikut deretannya.
1. Terkena kuman penyakit saat berada di dalam pesawat

Pesawat terbang terkenal sebagai tempat berkembang biak kuman dan bakteri penyebab sakit.
Fungsinya sebagai fasilitas publik, tingkat kelembapan yang rendah, dan tekanan yang rendah di dalam kabin membuat pesawat jadi sarang kuman.
Untuk mencegah diri tertular kuman flu, bawalah tisu basah anti bakteri sendiri, sering-seringlah cuci tangan, dan jaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
2. Kapal, mobil, bus, dan transportasi lainnya dapat membuatmu mabuk

Tidak dipungkiri perjalanan kala traveling dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit kepala ketika pusat keseimbangan tubuh pada otak merasakan pergerakan padahal tubuh sedang tidak bergerak.
Untuk menghindari mabuk perjalanan, cobalah menggerakkan kepala sedikit mungkin dan menatap lurus ke depan.
Jangan makan atau minum terlalu banyak sebelum perjalanan.
Sediakan obat-obatan seperti jenis antiemetik (anti muntah) yang dapat mengurangi rasa mual, serta obat jenis antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk.
Jika sudah merasa mabuk perjalanan, cobalah makan kraker atau biskuit, minum minuman jahe, dan menghirup udara segar.
3. Memperlakukan liburan layaknya bekerja

Terlalu banyak menyusun rencana dan kegiatan sebagai hal-hal yang wajib kamu lakukan saat liburan dapat mengubah waktu bersenang-senangmu menjadi waktu bekerja.
Jadwal atau rencana yang terlalu padat dan kaku juga bisa berdampak buruk pada tingkat stres.
Untuk menghindari hal ini, fokuslah pada satu tujuan utama sehari yang ingin kamu selesaikan, daripada melakukan banyak kegiatan kecil sesuai daftar 'wajib'mu.
Jika rencana tidak berhasil, tetaplah fleksibel.
Jika kamu ingin melakukan agenda lebih lama dibandingkan agenda yang lain, itu juga bukan masalah kok.
Intinya, kunci dari waktu bersantai adalah kebebasan untuk memilih.
4. Jet lag

Tubuh memiliki ritme sirkadian sendiri, yang beroperasi seperti jam internal dan membantu membuat kita tetap terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.
Saat traveling, ritme sirkadian dapat berubah menurut zona waktu yang berbeda.
Inilah yang menyebabkan jet lag.
Semakin jauh travelingmu, semakin terasa pula perubahan ritme sirkadian itu.
Gejala jet lag mencakup pola tidur yang terganggu, perubahan suasana hati, masalah perut seperti sembelit atau diare, dan merasa tidak enak.
Jika sering traveling, obat-obatan atau terapi cahaya tertentu dapat membantu mengurangi jet lag.