lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketakutan pada hiu seolah-olah dialami banyak orang.
Itu karena banyak orang menonton film seperti Jaws 1975 ataupun film tentang hiu lainnya.
Harus diakui hiu merupakan satu predator puncak di laut.
Namun, sebagian besar ketakutan pada hiu sangatlah tak berdasar.
Ketiadaan para hiu di laut justru jadi mempengaruhi ekosistem laut.
Traveler tak perlu takut dengan hiu karena mereka bukan musuh manusia.
Berikut lima alasan traveler nggak boleh takut dengan hiu seperti dilansir TribunTravel.com dari laman TripSavvy.
1. Sebagian ikan hiu tak berbahaya
Pada kenyataannya ada 400 spesies hiu.
Mayoritas spesies hiu dianggap tidak berbahaya.
Hanya tiga hiu yang berbahaya bagi manusia yakni hiu putih besar, hiu banteng dan hiu macan.
2. Manusia bukan makanan alami hiu
Hiu telah ada selama sekitar 400 hingga 450 juta tahun.
Pada waktu itu, spesies yang berbeda telah berevolusi untuk memburu mangsa tertentu.
Hiu biasanya menghindari menyerang hewan yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
Untuk beberapa spesies, manusia termasuk lebih besar dari hiu.
3. Kemungkinan meninggal digigit hiu
International Shark Attack File mengklaim kemungkinan manusia terbunuh karena hiu sebesar satu berbanding 3,7 juta.
Fenomena seperti rip current lebih berbahaya di banding hiu.
Sebenarnya manusia adalah makhluk hidup paling berbahaya dari semuanya.
4. Mudah mengindari serangan hiu
Menghindari serangan hiu cukup mudah.
Pertama traveler perlu berada di luar air saat fajar dan senja.
Perhiasan berkilau dapat diartikan sebagai mangsa hiu.
Warna kuning disebut lebih menarik bagi hiu.
Karena hiu berburu dari bawah, peselancar dan perenang permukaan lebih berisiko daripada scuba diving.
5. Hiu lebih takut dengan manusia
Setiap tahun, manusia membunuh sekitar 100 juta hiu rata-rata 11.417 setiap jam.
Mayoritas terjadi di Asia yang digunakan untuk sup sirip ikan hiu yang lezat. (*)
