TRIBUNTRAVEL.COM - Gerhana bulan total atau GBT diprediksi akan terjadi di Indonesia pada Sabtu (28/7/2018).
Gerhana bulan total 28 Juli termasuk langka karena akan tejadi kurang lebih 1 jam 43 menit.
Itu membuat gerhana bulan total 28 Juli disebut sebagai gerhana bulan total terlama di abad 21.
Momen langka gerhana bulan total baru akan terjadi lagi pada 26 Mei 2021.
Maka, gerhana bulan total 28 Juli 2018 ini jadi kesempatan langka untuk traveler yang ingin menyaksikannya.
Kememtrian Agama dalam website resminya mengajak umat Islam di Indonesia untuk melakukan salat gerhana atau salat khusuf.
Melalui Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana atau khusuf saat gerhana bulan total 28 Juli 2018.
"Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 01:24:27 WIB hingga 05:19:00 WIB. “Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03:21:44 WIB, dan akhir gerhana bulan total pada pukul 04:13:12 WIB,” ujar Muhammadiyah Amin seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
Ia juga menyatakan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing.
Berikut tatacara salat gerhana atau salat khusuf menurut Kementrian Agama.
a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah. (*)