Breaking News:

Melihat Lebih Detil Lagi Tentang Fenomena Blood Moon 27-28 Juli 2018, Apa Itu Syzygy?

Pada 28 Juli 2018, masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana bulan yang disebut Blood Moon atau Bulan Darah karena warnanya kemerahan.

thesun.co.uk
Blood moon 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena gerhana bulan paling unik di abad ke-21 tinggal menghitung hari.

Pada 28 Juli 2018, masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana bulan yang disebut dengan Blood Moon atau Bulan Darah karena warnanya kemerah-merahan tersebut.

Kali ini, TribunTravel.com merangkum hal-hal lebih detil tentang Fenomena Blood Moon dari laman Travel and Leisure.

Super blue blood moon
Super blue blood moon (Hoaxorfact.com)

Fenomena Blood Moon menjadi gerhana bulan total terlama pada abad ke-21.

Bulan purnama yang terjadi akhir Juli 2018 ini dikenal dengan nama lain, Buck Moon.

Meski fenomena ini dapat disaksikan di beberapa kota di kawasan Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Selandia Baru, kawasan Amerika Utara tidak dapat menyaksikannya.

Ketika gerhana bulan berlangsung, ada obyek lain yang juga berwarna merah terlihat di langit.

Yakni, planet Mars.

Pada saat Fenomena Blood Moon terjadi, planet Mars bahkan berada dalam kondisi paling terang selama 15 tahun terakhir.

2 dari 3 halaman

Lalu, tahukah kamu apa sebutan saat Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar satu sama lain?

Ini dinamakan Syzygy.

Syzygy terjadi selama semua jenis gerhana berlangsung, baik gerhana bulan maupun matahari.

Namun, pada Fenomena Blood Moon 27-28 Juli 2018 nanti, ada Syzygy yang unik.

Pasalnya, tidak hanya Bumi yang berada sejajar dengan Matahari dan Bulan, tetapi juga planet Mars.

Sebenarnya, planet Mars membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk mengorbit Matahari dibandingkan Bumi.

Planet ini berada di garis lurus dengan Bumi dan Matahari setiap dua tahun.

Para ahli astronomi pun menyebut fenomena ini sebagai 'oposisi'.

Planet-planet akan lebih terang ketika mereka berada dalam 'oposisi' karena letaknya tepat di belakang Bumi dan mendapat begitu banyak cahaya matahari.

Sehingga dari perspektif kita di Bumi, keseluruhan planet akan terlihat begitu bercahaya.

3 dari 3 halaman

Bagi orang-orang yang tinggal di kawasan Amerika Utara, mereka memang tidak bisa melihat gerhana bulan total ini.

Namun, mereka masih bisa melihat Bulan purnama dengan planet Mars yang sangat terang di bawahnya.

Pasalnya, saat itu planet Mars berada di jarak terdekat dengan Bumi dibandingkan di waktu yang lain sejak 2003.

Planet Mars akan terlihat lima kali lebih terang dibandingkan biasanya.

Planet Mars baru akan berada sedekat ini dengan Bumi lagi pada 2035 nanti.

Ada beberapa kota terbaik untuk menyaksikan Fenomena Blood Moon.

Beberapa di antaranya adalah Tokyo, Budapest, Kairo, Sydney, Melbourne, New Delhi, Moscow, Beijing, Hong Kong, Rio de Janeiro, dan Buenos Aires.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ModobagYouTubeIndiegogoTribunTravel.com iShowSpeed YouTube
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved