Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Lama tak muncul di layar kaca, penyanyi Melly Herlina alias Melly Mono ternyata kini disibukkan dengan berbagai acara off air.
Seperti Sabtu (21/7/2018), mantan vokalis SHE Band ini menyambangi Desa Wisata Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes.
Dalam event bertajuk Sehari Bersama Coklat Kita dengan tema Anugerah Alam Indonesia, kehadiran Melly Mono disambut meriah oleh warga.
Wanita berusia 35 tahun itu disambut musik terbangan Jawa khas Desa Wisata Winduaji dan diterima Camat Paguyangan, Kapolsek Paguyangan, Pj Kepala Desa Winduaji, dan tokoh masyarakat.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waduk Penjalin, Nurul Imani menjelaskan, usai acara penyambutan, Melly Mono diajak menikmati kuliner khas Desa Winduaji, nasi godong nyangku.
Daun nyangku memang banyak tumbuh di perbukitan atau beberapa kebun di Desa Winduaji.
"Isinya nasi, ikan betutu/mujaer/ayam, tumis sayur, lalapan, dan sambal," ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, Melly Mono pun diajak berkeliling Desa Wisata Winduaji menggunakan mobil bak terbuka.
Satu destinasi yang disambanginya adalah Pemali Oasis Forest, wisata hutan dan sumber mata air Sungai Pemali.
Selain itu, pelantun lagu Bagi Rasa itu menyambangi Taman Jamur, meresmikan Kampung Anwar alias Kampung Aneka Warna, serta berfoto di tangga pelangi Waduk Penjalin.

"Melly juga sempat memberikan bantuan untuk masjid di Dukuh Soka, meletakkan batu untuk pembangunan Poskamling Dukuh Soka, memberi santunan pada anak yatim, juga menonton perlombaan," kata Imani.
Perlombaan yang diikuti warga Desa Winduaji juga memperlombakan Mblandong Cup alias lomba menata kayu dan menggotong kayu glondongan.
Acara yang diikuti semua elemen masyarakat Desa Winduaji ini kembali semarak dengan pertunjukan sendratari dari warga setempat, yang berjudul Manunggaling Nyu Welah dan Mas Jukung.
"Kemudian, dilanjutkan band pendukung dan diakhiri penampolan Melly Mono," kata dia.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama pemerintah Desa Winduaji bekerjasama dengan PKK, Pokdarwis, Fatayat Muslimat, Pemuda Pancasila, dan Wiski Community.
"Acara ini sebenarnya lebih mengutamakan potensi yang ada di Desa Winduaji," ujar ketua panitia, Ayub Solikhin.