TRIBUNTRAVEL.COM - Kelahiran era baru menjadi permulaan krusial yang artinya mengakhiri era lama, tapi bisa juga menjadi awal yang lebih baik.
Sama seperti kelahiran negara baru.
Ada tanah yang diklaim, disatukan, reruntuhan negara-negara tua, hingga negara yang berperang kemudian bergabung.
Lihat saja kelahiran Sudan Selatan pada tahun 2011, atau Kosovo tahun 2008.
Ada juga reunifikasi Jerman pada tahun 1990.
Cepat atau lambat kita akan memasuki tahap di mana terjadi banyak percabangan dan pergeseran dalam sejarah geopolitik.
Dirangkum dari viralsection.com, Selasa (17/7/2018), berikut beberapa negara baru dan independen yang diperkirakan bisa lahir dalam waktu dekat.
1. Libya Timur dan Barat

Sebuah negara yang penuh dengan kekacauan, sejak Gaddafi digulingkan memunculkan visi beragam dan ekstrem.
Keadaan cukup memburuk dengan Milisi merebut kendali wilayah yang luas.
ISIS mengambil alih kendali dari wilayah pusat.
Muncul pemerintahan baru dan masing-masing mengklaim sebagai yang sah untuk memerintah.
Pembentukan dua negara baru ini diklaim bisa melawan terorisme dan ketidakstabilan keuangan.
2. Unified Korea

Setengah dari negara ini adalah masyarakat teknologi-utopis hiper-kapitalis dengan standar hidup tertinggi di Asia.
Sementara itu, separuhnya lagi tidak lain adalah tanah kosong yang dikuasai oleh diktator paranoid dengan predisposisi untuk meledakkan bom nuklir secara ilegal.
Meskipun Korea Utara seperti sesuatu yang keluar dari zaman kegelapan, tapi mereka memiliki insentif.
The Economist telah menghitung bahwa penambangan mineral langka di Korea Utara dapat memberikan pengembalian $ 12 triliun kepada Korea Selatan dalam jangka panjang.
Jika di masa depan Korea Utara runtuh, entah karena revolusi atau kudeta, maka cara menyelamatkannya adalah Korea bersatu kembali.
3. Amerika Serikat Eropa

Seruan untuk 'Amerika Serikat Eropa' pertama kali dikeluarkan oleh Winston Churchill.
Pada tahun 1946, seruan ini tampaknya menjadi cara terbaik untuk mengakhiri penderitaan akibat perang.
Sejak itu, banyak yang mengulangi sebutan tersebut.
Baru-baru ini, Wakil Presiden Komisi Eropa menyerukan agar 18 negara Eropa yang sudah menggunakan Euro, dengan sisa 10 negara lainnya dari Uni Eropa (termasuk Inggris) tetap sebagai sekutu dekat.
4. Catalonia

Sejak tahun 2014, ada referendum tidak mengikat yang memiliki 80 persen suara untuk Catalans memisahkan diri dari Spanyol.
Diikuti dengan pemerintah nasionalis yang diakui meskipun runtuh karena anggaran yang bergolak.
Negara Catalan sangat independen dalam keragaman, bahasa sendiri (catalan) dan mata uang sendiri.
Jika nanti negara ini lahir, maka Catalan diprediksi relatif kaya dan memiliki basis industri yang baik.
5. Vojvodina dan Republika Srpska

Tampaknya disintegrasi kompleks Yugoslavia belum menemukan penyelesaian karena dua bagian lagi mencoba untuk mengganggu independensi mereka.
Bekas republik ini telah terpecah menjadi tujuh negara berbeda (Slovenia, Kroasia, Bosnia, Kosovo, Montenegro, Makedonia, dan Serbia) sekarang ada dua lagi yang tersisa ingin pergi, yaitu Vojvodina di Serbia, dan Republika Srpska di Bosnia-Herzegovina.