Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Emoji Sedunia atau World Emoji Day 2018 dirayakan hari ini, Selasa (17/7/2018).
Peringatan emoticon ini bertepatan dengan peluncuran aplikasi kalender iCal untuk Mac di tahun 2002 silam.
Perayaan ini telah dimulai sejak tahun 2014.
Pelopornya adalah situs Emojipedia yang menjadi sumber rujukan bagi netizen mencari emoji.
Dilansir TribunTravel.com dari laman TribunJogja.com, tahun ini, Emojipedia mengajak warganet merayakan Hari Emoji Sedunia melalui Twitter.
Netizen yang ingin berpartisipasi bisa menuliaskan tagar #WorldEmojiDay di Twitter, Instagram atau Facebook guna memviralkannya.
Pagi ini, Facebook juga merayakan Hari Emoji Sedunia dengan menampilkan sebuah video lucu berisi kumpulan emoji, yang bisa dilihat penggunanya.
Emoji adalah satu bagian yang tak terpisahkan saat menggunakan media sosial ataupun aplikasi pesan instan.
Lalu seperti apa awal mula digunakan emoji?
Berikut TribunTravel.com merangkum asal-usul emoji yang dilansir dari Wikipedia.org.
Selengkapnya, yuk simak ulasan berikut.
1. Emoji berasal dari Jepang
Bermula dari mobile ponsel di Jepang tahun 1999.
Emoji semakin populer di seluruh dunia pada tahun 2014 setelah ditambahkan pada sistem operasional seluler.
Kini emoji menjadi bagian besar dari budaya populer di barat.
2. Emotikon berbasis teks
Pengembangan emoji dimulai dari emotikon berbasis teks yang banyak di gunakan di Jepang atau negara-negara lainnya.
3. Emoji diciptakan oleh orang Jepang
Emoji pertama kali diciptakan pada tahun 1999 di Jepang oleh Shigetaka Kurita.
Kurita mendapatkan inspiras dari ramalan cuaca yang menggunakan simbol untuk mengambarkan cuaca, karakter Cina dan rambu-rambu lalu lintas.
Kurita menciptakan 180 emoji pertama berdasarkan ekspresi yang ia amati orang-orang yang membuat dan hal-hal lain di kota.