Breaking News:

Fenomena Blood Moon

Gerhana Bulan Blood Moon Terjadi 27-28 Juli, Ini Alasan Kenapa Bulan Berwarna Kemerahan Saat Gerhana

Pada Jumat-Sabtu, 27-28 Juli 2018 mendatang, sejumlah negara akan menyaksikan fenomena langit malam yang disebut Blood Moon atau bulan darah.

bigstockphoto.com/prajit48
Fenomena Gerhana Bulan 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Pada Jumat-Sabtu, 27-28 Juli 2018 mendatang, sejumlah negara akan menyaksikan fenomena langit malam yang disebut Blood Moon atau bulan darah.

Blood moon akan terlihat jelas di kota-kota di kawasan Eropa, Afrika, Asia, Australia, dan Selandia Baru.

Kota-kota di Samudera Pasifik, Amerika Utara dan Kutub Utara tidak akan melihat fenomena ini.

Sementara, di Indonesia gerhana bulan Blood Moon akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018).

Ketika gerhana, warna bulan berubah menjadi sedikit kemerahan atau oranye dibandingkan ketika tidak mengalami gerhana.

Mengapa bisa demikian?

Dikutip TribunTravel.com dari laman timeanddate.com, bulan tidak memiliki cahaya sendiri.

(bigstockphoto.com/prajit48)

Pasalnya, bulan bersinar karena permukaannya memantulkan sinar matahari.

Selama gerhana bulan total, bumi bergerak di antara matahari dan bulan.

2 dari 4 halaman

Sehingga menghalangi cahaya matahari untuk terpantul oleh bulan.

Ketika ini terjadi, permukaan bulan menerima cahaya kemerahan, bukannya menjadi gelap total.

Warna merah pada nulan yang benar-benar terhalang bumi mendorong banyak orang dalam beberapa tahun terakhir untuk merujuk gerhana bulan total sebagai fenomena Blood Moon atau Bulan Darah.

Mengapa berwarna merah?

Alasan mengapa bulan bewarna kemerahan selama totalitas gerhana adalah fenomena yang disebut 'Rayleigh scattering.'

Ini adalah mekanisme yang sama yang menyebabkan fenomena matahari terbit dan terbenam terlihat berwarna-warni, serta alasan mengapa langit tampak berwarna biru.

Meskipun sinar matahari terlihat putih oleh mata manusia, tetapi sebenarnya sinar ini terdiri dari berbagai warna yang berbeda.

Warna-warna ini terlihat melalui prisma atau pelangi.

Warna pada bagian merah dari spektrum memiliki gelombang yang lebih panjang dan frekuensi lebih rendah dibandingkan warna pada bagian ungu dari spektrum yang panjang gelombangnya lebih pendek dan frekuensinya lebih tinggi.

Alasan selanjutnya mengapa warna merah muncul pada bulan saat gerhana terkait dengan atmosfer atau lapisan udara bumi.

3 dari 4 halaman

Lapisan udara di sekitar planet kita terdiri dari gas-gas yang berbeda, tetesan air, dan partikel debu.

Ketika sinar matahari memasuki atmosfer bumi mengenai partikel-partikel yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya, ia akan tersebar ke arah yang berbeda.

Tidak semua warna dalam spektrum cahaya tersebar merata.

Warna dengan panjang gelombang yang lebih pendek, terutama warna ungu dan biru, tersebar lebih banyak.

Sehingga warna itu memudar dari sinar matahari sebelum menyentuh permukaan bulan selama gerhana bulan.

Sementara warna yang memiliki panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan oranye, dapat melewati atmosfer.

Warna oranye kemerahan kemudian dibengkokkan atau dibiaskan di sekitar bumi, sampai menyentuh permukaan bulan dan membuatnya terlihat kemerahan yang dikenal sebagai gerhana bulan total.

Selain warna merah, ada hal unik yang terlihat kala gerhana bulan total.

Jika kamu benar-benar mengamati saat awal dan tepat sebelum akhir totalitas gerhana, kamu dapat mendeteksi pita berwarna biru muda atau toska di wajah Bulan, seperti foto berikut.

(bigstockphoto.com/Medardus)

Ini terjadi karena lapisan ozon bumi mencerai-beraikan cahaya merah dan memungkinkan melalui beberapa cahaya biru yang tersaring oleh lapisan lain di atmosfer.

4 dari 4 halaman

Bulan dapat terlihat dalam berbagai nuansa warna merah, oranye, atau keemasan selama gerhana bulan total, tergantung pada kondisi atmosfer bumi.

Jumlah partikel debu, tetesan air, awan, dan kabut semuanya dapat mempengaruhi warna merah bulan.

Abu dan debu vulkanik di atmosfer juga dapat menyebabkan bulan terlihat gelap selama gerhana.

Fakta menariknya, jika kamu cukup beruntung untuk mengalami gerhana bulan total langsung dari bulan, kamu akan melihat lingkaran merah di sekeliling bumi.

Ini berarti, kamu akan melihat semua matahari terbit dan terbenam yang terjadi pada saat-saat tertentu di bumi.

Berbicara warna merah pada bulan, para ilmuwan mengukur kecerahan gerhana bulan total menggunakan skala lima poin, mulai dari angka 0 hingga 4.

(timeanddate.com)

Skala ini disebut Skala Danjon (lihat gambar).

Gerhana bulan diberi nilai sesuai dengan skala tersebut saat totalitasnya terjadi.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Blood MoonGerhana BulanBulan Supermoon Kue Cornflakes Es Cincau
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved