TRIBUNTRAVEL.COM - Kisah 12 anak dan pelatihnya yang terjebak di Gua Tham Luang telah berakhir dengan bahagia.
Semuanya telah berhasil diselamatkan setelah terjebak sejak 23 Juni 2018.
Gua Tham Luang Nang Non tempat tiga belas orang ini terjebak bukanlah gua biasa.
Ia memiliki celah sempit dan dalam.
Itu baru secara struktur.
Seperti negara Asia pada umumnya, Thailand juga masih kental dengan mitos dan legenda.
Tak terkecuali, mitos dan legenda Gua Tham Luang Nang Non.
Dilansir Grid.ID dari ABC.net.au, nama 'Tham Luang Nang Non' berarti 'perempuan yang sedang berbaring.'
Nama ini berasal dari legenda setempat.
Ceritanya, ada seorang putri yang bunuh diri.
Ia bunuh diri karena kisah cintanya tidak direstui.
Mengapa tidak direstui?
Sebab, ia jatuh cinta pada rakyat jelata.
Tubuhnya menjelma gunung dan gua adalah bagian kemaluannya.
Hingga saat ini, ia dipercaya menguasai gunung dan gua tersebut dengan nama Jao Mae Nang Non.
Tak jauh dari Chiang Mai lokasi Gua Tham Luang, ada puncak Chiang Dao.
Gunung ini juga memiliki gua di bawahnya.
Ada cerita tentang raksasa yang mendiami jantung gua tersebut, sebutannya adalah 'yaksha'.
Cerita versi lainnya, seorang raja di Thailand Utara bernama Jao Luang Kham Daeng mengikuti seorang perempuan cantik ke dalam gua.
Di dalam gua, ia malah 'dimangsa' oleh roh-roh yang bersemayam di sana.
Pada legenda-legenda tersebut, nuansa mistis masih kental.
Selalu ada sosok 'penjaga' yang dianggap menguasai wilayah Thailand Utara dan menjaganya tetap aman.
Di Taman Nasional Sri Lanna yang terletak di antara Chiang Dao dan Nang Non juga ada cerita tersendiri.
Rumornya, di sanalah dua putri bersembunyi setelah kerajaan mereka dihancurkan.
Beriringan dengan legenda, biasanya ada persembahan.
Di Chiang Mai, setiap tahun ada ritual untuk meminta musim yang baik dan ketersediaan air bersih.
Dalam ritual ini, dua roh memasuki dua tubuh manusia dan memakan daging kerbau mentah serta meminum darahnya.
Setelah itu, mereka akan berserah diri ke Buddha dan memohonkan kebaikan alam untuk kelangsungan hidup warga sekitar.
Setiap tempat pasti punya cerita tersendiri.
Tugas manusia hanya menghargai dan merawatnya.