Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Tiga tempat terpencil di dunia ini cocok untuk dinikmati saat liburan yang mendambakan ketenangan.
Terkadang, kita merasa jenuh dan sesak dengan adanya rutinitas sehari-hari, pekerjaan yang menumpuk, deadline, hingga bertemu dengan banyak orang yang tidak menyenangkan.
Sehingga, kita membutuhkan jeda sejenak dari semua itu, termasuk dari teknologi.
Iya, hidup yang tak lepas dari teknologi seperti smarthone, PC, atau internet terkadang memberikan update yang terlalu cepat.
Hal itu dapat membuat sisi psikologis seseorang lelah.
Oleh karenanya, kita membutuhkan detoks digital untuk melepas kelelahan dan kejenuhan.
Ada beberapa tempat yang tepat di dunia ini untuk melakukan detoksifikasi digital karena suasananya yang terpencil dan hampir tidak terjangkau internet.
Di mana sajakah itu?
Dikutip TribunTravel.com dari laman side.life, berikut deretannya.
1. Ella (Sri Lanka)

Ella adalah kota kecil yang berada di distrik pegunungan Badulla.
Cuaca di sini lebih segar daripada bagian selatan Sri Lanka yang panas dan lengket.
Sehingga, Ella cocok untuk menanam teh.

Terletak di antara perbukitan yang tertutup di perkebunan teh dan hutan.
Ada beberapa resort yang bisa dipilih, di antaranya 98 Acres Resort and Spa, Ravana Ella Falls, Little Adam's Peak atau Ella Rock.
Penginapan ini juga menawarkan wisata perkebunan teh dan pabrik-pabriknya.
2. Patagonia (Chile dan Argentina)

Di Patagonia kamu bisa memilih aktivitas bebas teknologi.
Seperti hiking, yoga, menonton satwa liar, atau menjelajahi gletser.
Wilayah Patagonia masuk Chili dan Argentina.

Patagonia menawarkan segala yang bisa dimimpikan oleh traveler yang haus petualangan sekaligus menjauh sejenak dari arus terknologi.
Satu di antaranya adalah dengan mendirikan tenda di perkemahan ramah lingkungan Cascada Expediciones di Taman Nasional Torres del Paine.
3. Pulau Chumbe (Zanzibar)

Pulau Chumbe merupakan cagar alam nirlaba swasta dan ditujukan bagi traveler yang mencintai laut.
Di sini, aktivitas menyelam dilarang karena status perlindungan terumbu karang, tetapi snorkeling masih diperbolehkan.
Jika beruntung, traveler dapat melihat antelope kecil yang terancam punah yang disebut duiker Ader, kepiting kelapa, penyu hijau, dan bahkan paus bungkuk.
Hanya ada tujuh eco-bungalow di pulau itu, sehingga kamu akan merasa benar-benar terputus dari kehidupan perkotaan dan arus teknologi.
