Breaking News:

George Parrot, Penjahat Amerika Serikat yang Dibunuh dan Tubuhnya Diubah Menjadi Sepasang Sepatu

George Parrott yang juga dikenal sebagai Big Nose George, adalah seorang perampok asal Amerika yang berasal dari akhir abad ke-19.

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Apriani Alva
amusingplanet.com
Sepatu dari tubuh manusia 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - George Parrott yang juga dikenal sebagai Big Nose George, adalah seorang perampok asal Amerika yang berasal dari akhir abad ke-19.

Big Nose dan gengnya terkenal sebagai perampok ulung.

Hampir semua pencurian yang mereka lakukan berhasil dan menjadikan namanya semakin dikenal.

Suatu hari pada 1878, geng Big Nose memutuskan untuk mencoba peruntungannya mencuri harta benda yang ada di kereta milik Union Pacific.

Saat itu kereta tengah membawa gaji milik karyawannya.

Geng Big Nose menemukan lintasan yang sepi di dekat Sungai Medicine Bow, Wyoming.

Mereka berupaya melonggarkan bantalan rel dan menunggu kereta tiba.

Namun seorang pegawai kereta api melihat rel yang rusak tersebut dan segera memperbaiki kerusakan.

Dia juga melaporkan pada polisi tentang adanya kawanan perampok di sana.

amusingplanet.com
amusingplanet.com
2 dari 4 halaman

Mengetahui jika rencananya sudah terbongkar, Big Nose George dan anak buahnya melarikan diri ke Rattlesnake Canyon di kaki Gunung Elk.

Dua petugas penegak hukum, Robert Widdowfield dan detektif Union Pacific, Tip Vincent melakukan pengejaran.

Ketika para petugas tiba di Rattlesnake Canyon, mereka melihat abu api unggun yang tergesa-gesa dipadamkan.

Ketika Widdowfield membungkuk untuk memeriksa abu api unggun, sebuah tembakan dari semak-semak mengenai tepat di wajah dan membunuhnya seketika.

Vincent berbalik dan mencoba lari tetapi ditembak dan tewas.

Geram oleh perilaku para penjahat, Union Pacific Railroad menawarkan hadiah besar bagi siapapun yang bisa menangkap Big Nose George.

Dilansir TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, George dan anak buahnya tetap berkeliaran selama dua tahun berikutnya, sampai Big Nose mabuk di sebuah bar di Miles City, Montana, dan membuka rahasia pembunuhan di Elk Mountain.

Dia ditangkap dan dibawa kembali ke Rawlins, di mana pengadilan memutuskan dia bersalah dan dijatuhi hukuman gantung.

Sepuluh hari sebelum eksekusi yang dijadwalkan, pada 22 Maret 1881, George Parrott berusaha melarikan diri.

Dengan menggunakan pisau saku, ia menggergaji paku-paku pada belenggu kaki yang mengikatnya dan memukul kepala sipir Robert Rankin.

3 dari 4 halaman

Meskipun terluka, Rankin berhasil memanggil istrinya, Rosa, yang meraih pistol suaminya dan memerintahkan George Parrott untuk kembali ke selnya.

amusingplanet.com
amusingplanet.com

Ketika berita tentang upaya melarikan diri menyebar ke seluruh kota, penduduk yang marah menyerbu masuk penjara, menyeret George Parrott keluar.

Mereka kemudian menggantung George ke tiang gantungan.

Karena tidak ada keluarga yang mengklaim jenazah, Dokter Thomas Maghee dan John Eugene Osborne mengambil alih tubuh Parrott untuk mempelajari tentang bagaimana cara kerja otak penjahat.

Para dokter menggergaji bagian atas tengkorak Parrot dan memeriksa otak tetapi tidak menemukan perbedaan mencolok antara otak Parrot dan otak orang "normal."

Dari titik ini dan seterusnya, percobaan John Osborne mulai berubah aneh.

Dia menciptakan topeng kematian menggunakan wajah George.

Dia juga mengiris kulit dada dan paha George untuk dijadikan alat musik.

Dr Osborn kemudian menggunakan sisa kulit lainnya termasuk bagian p*ting George untuk dirubah menjadi sepasang sepatu dan tas obat.

Ketika Dr Osborn menerima sepatu, dia kecewa karena mereka tidak memasukkan p*tingnya, tetapi tetap memakainya.

amusingplanet.com
amusingplanet.com
4 dari 4 halaman

Sisa tubuh George yang terpotong-potong disimpan dalam tong wiski yang diisi dengan larutan garam, dan Osborn melanjutkan pembedahan dan eksperimennya yang aneh selama setahun.

Akhirnya, tong wiski dikubur di halaman belakang kantor Dr. Maghee.

Setelah tak lagi melakukan penelitian, Dr Osborne masuk ke dunia politik dan kemudian menjadi Gubernur Demokratik Wyoming yang pertama, dan kemudian asisten Menteri Luar Negeri di bawah Presiden Wilson.

amusingplanet.com
amusingplanet.com

Pada pengukuhannya sebagai Gubernur 1893, Osborn dikatakan mengenakan sepatu yang berasal dari tubuh George.

Sementara itu bagian atas tengkorak George diserahkan kepada asisten Dr. Osborne yang berusia 15 tahun, Lillian Heath.

Selama bertahun-tahun, dia menggunakan bagian tengkorak sebagai asbak dan kemudian sebagai palang pintu di kantornya.

Nama Big Nose George hampir dilupakan sampai suatu sore pada Mei 1950, para pekerja konstruksi menemukan sebuah tong wiski yang penuh dengan tulang.

Di dalam tong itu ada tengkorak dengan bagian atas digergaji, sebotol senyawa sayuran, dan sepasang sepatu.

amusingplanet.com
amusingplanet.com

Pihak berwenang setempat memiliki gagasan yang jelas tentang identitas tengkorak tersebut, tetapi mereka membutuhkan verifikasi.

Beruntung Dr. Lillian Heath masih hidup dan memiliki sisa tengkorak kepala bagian atas milik Big Nose.

Tutup tengkorak dibawa ke tempat kejadian, dan itu sangat pas dengan tengkorak yang ditemukan di tong.

Puluhan tahun kemudian, tes DNA memverifikasi hasil.

amusingplanet.com
amusingplanet.com

Hari ini, sepatu yang terbuat dari kulit Big Nose George, bersama dengan bagian bawah tengkoraknya dan topeng kematiannya, dipajang di Museum Carbon County di Rawlins, Wyoming.

Tutup tengkoraknya ada di Union Pacific Museum di Omaha, Nebraska.

Tas obat yang terbuat dari kulitnya tidak pernah ditemukan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NebraskaAmerikaGunung Elk Quincy Jones Pager (Beeper)
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved