Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Perburuan penyihir sering dikaitkan dengan histeria massal.
Histeria massal merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menjelaskan situasi ketika orang-orang dari beragam latar belakang menderita gejala histeris yang serupa.
Perburuan semacam ini ada di masyarakat sejak abad ke-15 dan jutaan orang telah dieksekusi.
Bahkan di masyarakat modern, perburuan penyihir masih dilakukan.
Tragisnya target utama dari perburuan kebanyakan wanita dan anak-anak.
Dilansir TribunTravel.com dari laman listamaze.com, inilah tujuh negara yang masih melakukan perburuan penyihir.
1. Kongo

Remaja, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah sering menjadi target bagi perburuan penyihir.
Semakin banyak anak-anak disalahgunakan dan dibunuh atas nama sihir serta ilmu hitam di Kongo.
Ratusan orang dan anak-anak telah melarikan diri dari Kongo dengan lengan patah, kaki dan luka bakar ke negara-negara lain, misalnya Uganda.
Meski telah banyak aturan tentang pelarangan perburuan, tapi kekejaman perburuan terus berlanjut bahkan hingga hari ini di Kongo.
2. Kamerun

Sihir diyakini penduduk Kamerun.
Mereka sering membakar rumah, benda-benda kultus, bahkan orang-orang yang dianggap penyihir.
Ratusan orang meninggal setiap tahun karena perburuan kejam di negara tersebut.
Pada 2014, beberapa rumah, mobil, dan toko dibakar dan dihancurkan oleh penduduk.
Anak-anak di wilayah itu tak luput dari perburuan.
Seorang gadis 16 tahun dipaksa minum zat beracun untuk aborsi yang akhirnya justru membuatnya meregang nyawa.
Praktik-praktik penyihir menargetkan anak-anak dan wanita tua.
3. Afrika Selatan

Serangan brutal pada wanita yang diduga menjadi penyihir masih ada di masyarakat modern Afrika Selatan.
Banyak kasus praktik perburuan penyihir yang tidak dilaporkan di negara itu dan luput dari perhatian.
Pada April 2015, seorang wanita yang dituduh penyihir dipukuli dan disiksa oleh penduduk desa Mpumalanga.
Polisi menyaksikan penyiksaan wanita itu tanpa daya.
Pada Februari 2015, Thembekile Ngubane (59), yang dituduh melakukan sihir dipaksa untuk meminum bensin setelah dibakar.
Sebulan kemudian dia meninggal di rumah sakit.
Tak cuma dibakar hidup-hidup, mereka yang dituduh sebagai penyihir juga dirajam, disiksa, dan dibunuh secara brutal.
Wanita lansia sering menjadi target perburuan.
4. India

Ilmu hitam dan sihir juga masih diyakini di banyak desa di India.
Perempuan sering menjadi korban perburuan penyihir.
Meeka dipukuli, dilecehkan, dan dibunuh di depan umum oleh orang-orang desa.
Dalam sebuah laporan 2013 oleh National Crime Records Bureau (NCRB), lebih dari 700 wanita telah dibunuh atau dibunuh sejak 2008.
Pada 2013, seorang wanita dibunuh dan putrinya dilecehkan atas tuduhan jika mereka sedang berlatih ilmu hitam.
5. Gambia

Pada 2009, menurut organisasi hak asasi manusia Amnesty International, lebih dari 1.000 orang yang dituduh sebagai penyihir telah dikurung di sebuah lokasi rahasia dan dipaksa untuk minum sesuatu yang berbahaya.
Cairan berbahaya itu telah menyebabkan masalah gagal ginjal dan para korban pun akhirnya meregang nyawa.
Banyak orang di antara mereka yang dipukuli dan disiksa.
Ada laporan yang menunjukkan pemerintah Gambia memiliki kaitan dengan perburuan penyihir mematikan.
New York Times melaporkan kampanye perburuan penyihir diprakarsai oleh Presiden Gambia, Yahya Jammeh.
6. Kenya

Perburuan penyihir menjadi hal umum di Kenya termasuk menghukum para penyihir di depan umum dengan vonis mati tanpa pengadilan.
Pada 2008, sekelompok penduduk Kenya membakar 11 orang yang diduga menjadi penyihir secara terang-terangan.
Pada 2013, seorang wanita diseret di luar rumahnya, dilucuti pakaian, dan disabet dengan parang.
Pada tahun yang sama, seorang pria dibakar hingga mati di depan umum.
Dalam sebagian besar kasus, kerabat adalah terdakwa utama dalam perburuan penyihir.
Perburuan penyihir telah menjadi masalah serius di negara yang telah membuat banyak orang lari dari desa-desa di Kenya.
7. Tanzania

Perburuan penyihir sangat lazim di Tanzania.
Setiap tahun hampir 1.000 orang dieksekusi karena berlatih sihir di negara tersebut.
Tanzania dikenal memiliki praktik perburuan penyihir paling kuat di seluruh Afrika.
Perburuan penyihir di Tanzania kejam dan tak manusiawi.
Perburuan penyihir tak hanya mengenai wanita lansia, bahkan anak-anak.
Pada 2014, 23 orang ditangkap karena membunuh tujuh 'penyihir'.
Banyak penduduk desa yang melarikan diri karena meningkatnya perburuan penyihir.
Para korban diserang dengan senjata mematikan seperti parang.
Tak sedikit yang dibakar hidup-hidup di dalam rumah.