Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, masih ingat insiden pengunjung yang mencekoki minuman yang diduga mengandung alkohol kepada beberapa satwa Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Jawa Barat?
Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 60 detik yang beredar pada pada pertengahan November tahun lalu.

Dalam video tersebut, terlihat seorang lelaki memberikan minuman yang diduga minuman alkohol ke beberapa satwa di TSI.
Sementara dua rekannya sibuk merekam menggunakan telepon genggam sambil tertawa.
Saat mencekoki minuman tersebut, mereka berada di dalam sebuah mobil.
Terlihat satwa seperti kuda nil, rusa, dan kuda zebra menjadi korban keisengan mereka.
Kejadian jahil tapi sama sekali nggak lucu ini juga terjadi di Australia Barat.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, sebuah rekaman video beredar di Instagram menunjukkan seekor quokka dicekoki minuman pina colada dengan rasa vodka dari sebuah tas goon bag yang dibawa pengunjung di Rottnest Island, Australia Barat.
Seorang pria terlihat dalam video tersebut dan wanita yang merekam kejadian ini terdengar tertawa.
Sayangnya, ini bukanlah kasus kekejaman pertama pada quokka di pulau tanpa polusi tersebut.


Rekaman ini pun menjadi viral di media sosial dan netizen pun mengungkapkan kekesalan mereka.
Penjaga Rottnest Island menggunakan CCTV untuk mencari lokasi kejadian tersebut.
Juru bicara pihak kepolisian Australia Barat mengatakan, seorang pria (32) dikenai denda sebesar 200 dolar AS atau sekitar Rp 2,8 juta dan diusir dari pulau.
"Ini merupakan perilaku yang sangat mengecewakan," kata direktur eksekutif Rottnest Island, Michelle Reynolds.
Kekejaman terhadap binatang dapat dikenai denda hingga 50 ribu dolar AS dan lima tahun penjara, menurut Undang-undang Kesejahteraan Satwa tahun 2002.
Hukuman ini juga mencapai 20 ribu dolar AS bagi mereka yang memberi makan binatang tanpa seizin pihak berwenang.
Pihak RSPCA Australia Barat telah mendesak siapa pun yang memiliki informasi apa pun tentang mereka yang terlibat dalam kejadian ini untuk menghubungi hotline khusus kekejaman binatang.
"RSPCA prihatin, meskipun sudah banyak tanda dan peringatan kepada pengunjung untuk tidak memberi makan quokka, lagi-lagi kami melihat orang-orang yang tidak bertanggung jawab mengganggu satwa liar," kata kepala inspektur, Amanda Swift.
"Memberi quokka makanan apa pun selain makanan alami mereka bisa sangat berbahaya, dan alkohol dapat berpotensi membunuh hewan sekecil ini."
"Yang menjadi kekhawatiran kami adalah orang-orang melakukan ini dan mempostingnya di media sosial, berpikir itu lucu, padahal sebenarnya kekejaman yang disengaja itu bisa berdampak parah atau fatal pada hewan itu."
"Ini bukan sesuatu untuk ditertawakan. Kita harus menghentikan ini."
Rottnest Island terkenal dengan satu-satunya pulau yang dihuni oleh quokka.
Alkohol sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bagi spesies binatang yang rentan.
Insiden terakhir ini mengikuti serentetan kasus kekejaman pada quokka di pulau itu dalam beberapa tahun terakhir.
Dua turis Prancis masing-masing didenda 4.000 dolar AS atau sekitar Rp 57,1 juta pada 2015 lalu karena telah membakar satu ekor mamalia kecil itu menggunakan kaleng aerosol.
Pada tahun yang sama, seorang anak berusia 18 tahun didenda 2.500 dolar AS karena menendang quokka.
Pada 2016, video yang diposting di Snapchat menunjukkan seorang pria terlihat menuangkan sekaleng vodka UDL ke mulut quokka.
Pada 2017, Harrison Angus McPherson, 20, didenda 4.000 dolar AS atau sekitar Rp 57,1 juta karena menendang quokka ke dinding beton.
Sementara seorang turis Selandia Baru juga didenda 2.000 dolar AS atau Rp 28,5 juta setelah melemparkan quokka dari dermaga.
Menteri pariwisata Australia Barat, Paul Papalia sejak itu mendorong dibentuknya larangan mengunjungi Rottnest Island seumur hidup bagi mereka yang dinyatakan bersalah karena berperilaku kejam pada quokka
Awal tahun ini, Instagram memperingatkan pengunjung pulau itu bahwa berfoto selfie dengan mamalia ini bisa disebut sebagai bentuk kekejaman terhadap binatang.