Breaking News:

Menelusuri Kehidupan Desa Himalaya, Tak Punya Akses Jalan dan Hanya Merasakan Listrik 3 Jam Sehari

Pernahkah kamu membayangkan hidup di daerah terpencil dengan banyaknya keterbatasan? Mungkin bagi kamu akan merasa kesusahan saat tinggal di sana.

dailymail.co.uk
Desa Himalaya 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu membayangkan hidup di daerah terpencil dengan banyaknya keterbatasan?

Mungkin bagi kamu yang terbiasa hidup dengan bergantung pada teknologi akan merasa kesusahan saat tinggal di sana.

Namun masyarakat di desa Himalaya menjalaninya dengan penuh ketenangan dan kedamaian.

Dilansir TribunTravel.com dari laman dailymail.co.uk, Desa Rumbak terletak 3.960m di atas permukaan laut di wilayah Ladakh di barat laut India.

Untuk bisa mencapai desa ini kamu harus berjalan kaki selama beberapa jam di sepanjang jalan sempit dengan batu bergerigi yang menjulang.

Desa ini tidak memiliki akses jalan dan keledai digunakan untuk mengangkut barang bila diperlukan.

Nawang, seorang penerjemah menjelaskan bahwa sekitar 200 orang tinggal di Rumbak, dengan pertanian menjadi pekerjaan utama.

Penduduk hanya mendapat listrik selama tiga jam sehari, dari jam 8 malam sampai jam 11 malam, dan hanya ada satu telepon di desa dalam keadaan darurat.

(dailymail.co.uk)
(dailymail)

Rumah-rumah di Rumbak mengikuti gaya Tibet, dengan atap datar, dinding putih dicuci dan kayu yang rumit di sekitar jendela dan kusen pintu.

2 dari 3 halaman

Jika ingin bertamu ke sana, kamu harus melepas sepatu sebagai bentuk sopan santun.

Meski rumah penduduk Rumbak tergolong sederhana, tapi bisa memberikan rasa dingin saat musim panas dan hangat ketika musim dingin.

(dailymail.co.uk)
(dailymail.co.uk)
(dailymail.co.uk)

Bagi kamu yang berkunjung ke sana, akan dimanjakan dengan tradisi minum teh.

Mereka menyebutnya dengan nama teh mentega.

Teh berwarna keabu-abuan itu memiliki rasa keju biru yang samar-samar.

Teh mentega ini sangat populer di daerah Himalaya di Nepal, Bhutan, India dan Tibet.

Minuman panas memiliki kandungan kalori yang tinggi dan dikatakan bermanfaat di ketinggian.

Selain teh mentega, ada minuman lain yang populer, namanya chang.

Minuman dingin terbuat dari air barley yang difermentasi.

"Jika kamu minum setengah lusin gelas, ini mungkin menyebabkan kamu merasa mabuk," kata pemandu, Nawang.

(dailymail.co.uk)
(dailymail.co.uk)
3 dari 3 halaman

Selain minuman, ada pula makanan khas Himalaya yang dikenal dengan nama tsampa.

Merupakan hidangan sarapan populer di daerah ini dan dapat membuat kamu kenyang sampai siang.

Rumbak dikatakan sudah ada sejak 400 tahun.

Itu digunakan sebagai titik persinggahan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan melalui pegunungan.

Dengan tanah yang subur di lembah lembah, para pemukim segera mulai menanam jelai.

(dailymail.co.uk)
(dailymail)

Selama beberapa tahun terakhir, area ini semakin populer dan sekarang ada akomodasi homestay di desa untuk trekker.

Meski berada di wilayah terpencil, Nawang yang berasal dari wilayah Ladakh mengatakan jika banyak penduduk desa puas dengan cara hidup yang terpencil dan beberapa generasi muda cenderung melarikan diri ke kota-kota untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
HimalayaIndiaTribunTravel.com Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved