TRIBUNTRAVEL.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi tidak memungkiri bahkan mengamini apa yang menjadi kekhawatiran mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Dr Muladi terkait dampak buruk atas kehadiran tol yang melintasi Kota Semarang.
“Itu yang bakal menjadi tantangan kami ke depannya. Tidak dimungkiri apabila kehadiran tol ada dampaknya, baik secara positif maupun negatifnya. Dan itu akan kami jadikan tantangan agar Semarang tidak bernasib dengan wilayah lainnya,” kata Hendi kepada Tribunjateng.com, Sabtu (23/6/2018).
Menurutnya, dari sisi kemanfaatan atas kehadiran tol yang melintasi Kota Semarang itu, kota ini tidak lagi tampak terjadi kemacetan parah seperti sebelum-sebelumnya.
Itu terlihat di saat arus mudik maupun balik Lebaran 2018.
“Kalau padat itu memang, tetapi tidak lagi macet parah. Itu sisi positifnya. Tetapi dampak lainnya dan sedang kami pikirkan adalah terkait nasib usaha-usaha yang ada di wilayah ini. Seperti usaha kuliner, oleh-oleh, pariwisata, hingga perhotelan,” tukasnya.
Karena itu, lanjutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya hendak mengumpulkan serta mendiskusikan hal tersebut bersama seluruh stakeholder seperti para pengelola usaha tour and travel, perhotelan, kuliner, hingga wisata di Kota Semarang.
“Kami akan segera rumuskan agar banyak orang mau masuk bahkan sengaja datang ke Kota Semarang. Kami ingin ada even rutin di tiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu di kota ini. Ini yang secara bertahap sedang kami lakukan. Contohnya yang sudah berjalan adalah Pasar Semarangan di Wana Wisata Tinjomoyo,” ucap Hendi.
Jadi, tuturnya, ketika seseorang hendak menghabiskan akhir pekan, yang bakal ada dalam pikiran mereka adalah Kota Semarang.
Dan hal tersebut bakal disusun rumusan agenda even rutin di tiap akhir pekan di kota ini.
“Kalau tidak pintar atau pandai memanfaatkannya, tentu akan susah orang mau masuk ke Kota Semarang. Karenanya kami harus membuat gebrakan. Satu di antaranya yang sedang kami upayakan bersama adalah dalam hal mengelola even di tiap akhir pekan,” tandasnya.
Dan sebagai penegasan, dia pun berharap adanya dukungan serta support dari seluruh pihak, tidak terkecuali para akademisi.
Sebab, dia meyakini pula Semarang tidak akan mampu mewujudkan apalagi mengejar ketertinggalan dari kota lain jika semuanya hanya diurus oleh pemerintah.
“Apa yang menjadi masukan dari berbagai pihak, bersama-sama pula dicarikan solusinya. Untuk kemudian ditindaklanjuti secara konkret. Ketika itu semua bisa dilakukan, kami juga optimis, meskipun ada tol yang melintas, kota ini tetap ramai dikunjungi wisatawan,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hendi Berinisiasi Bikin Event Tiap Akhir Pekan di Semarang.