TRIBUNTRAVEL.COM - 22 Juni 2018 merupakan peringatan HUT ke-491 DKI Jakarta.
Jakarta yang dulu menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda menjadikan kota ini sebagai tempat yang memiliki sejarah penting di Indonesia.
Berkunjung sekaligus belajar sejarah tentang Jakarta bisa jadi alternatif untuk merayakan HUT ibu kota RI.
Mari menengok Jakarta di masa lalu pada 5 kawasan wisata sejarah ini.
1. Kota Tua, Jakarta Barat
Kawasan Kota Tua yang terletak di Tamansari, Jakarta Barat, bisa jadi pilihan pertama Anda.
Kawasan ini awalnya merupakan pusat pemerintahan Batavia dengan sebutan Kota Lama Benedenstad.
Di kawasan Kota Tua Jakarta, kamu bisa mengunjungi beberapa gedung peninggalan Belanda yang sekarang dialihfungsikan menjadi museum.
Seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bahari, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Selain belajar sejarah dengan mengunjungi museum, traveler juga bisa menikmati arsitektur Belanda dengan bersepeda ontel dan menikmati hidangan khas Betawi seperti kerak telur.
2. Weltevreden, Jakarta Pusat
Wilayah Kawasan Weltervreden merujuk pada seluruh kawasan di Jakarta Pusat saat ini yang pusatnya ada di Menteng.
Pusat pemerintahan Batavia yang sebelumnya terletak di Kota Tua dipindah ke wilayah ini karena tata kota yang buruk dan merebaknya wabah di kota lama.
Kamu bisa mengunjungi beberapa penginggalan yang saat ini masih bisa ditengok.
Seperti Gedung Kesenian Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional, Rumah Raden Saleh, dan masih banyak lagi.
3. Jatinegara, Jakarta Timur
Jatinegara merupakan gerbang Benteng Belanda Meester Cornelis yang berfungsi untuk akses ke arah Buitenzorg, yang sekarang kita sebut Bogor.
Beberapa peninggalan sejarah yang bisa kamu kunjungi satunya adalah Pasar Lama Jatinegara yang masih sering disebut sebagai Pasar Mester.
Peninggalan lainnya adalah Stasiun Kereta Api Jatinegara masih berfungsi sampai saat ini, rumah langgam China, dan kelenteng.
4. Kampung Tugu, Jakarta Utara
Bangsa Portugis juga pernah singgah ke Batavia dan meninggalkan jejak sejarah di Jakarta, tepatnya di Kampung Tugu.
Kawasan ini dulu adalah pemukiman tawanan perang keturunan bangsa Portugis dari Malaka yang disentralisasi oleh Hindia Belanda.
Masyarakat yang tinggal di daerah ini masih menjaga tradisi masa lalu, seperti tradisi rebo-rebo yang di adakan setiap 1 Januari.
Tradisi ini dilakukan dengan main keroncong tugu dari rumah ke rumah dan makan di rumah terakhir.
Tradisi lainnya adalah budaya mandi-mandi. Anda juga bisa mengunjungi Gereja Tugu.
5. Blok M, Jakarta Selatan
Bermula dari keinginan Belanda untuk menghasilkan pusat pertumbuhan di selatan kota.
Kawasan ini pun dirancang menjadi kota satelit pada tahun 1940.
Kawasan ini disiapkan oleh Hindia Belanda sebagai kawasan pemukiman baru dengan nama Kebayoran Ilir.
Jalan Melawai di Blok M duhulu merupakan kawasan anak gaul Jakarta di era '80-'90 an.
Artikel ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Yuk Tengok Jakarta Masa Lalu di 5 Kawasan Wisata Ini