Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Korea Selatan dan Korea Utara memiliki wilayah yang terpisah.
Meski nenek moyang mereka sama, namun kehidupan kedua negara ini sangat berbeda.
Korea Selatan terkenal memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat dengan segala kehidupan yang modern.
Sementara Korea Utara menjadi negara yang disorot karena kehidupan warganya yang dianggap kurang layak.
Berbagai foto yang memperlihatkan kehidupan di Korea Utara banyak mendapat perhatian lebih.
Apalagi peraturan negara ini yang dianggap tak wajar.
Melihat dari dekat, seorang fotografer pemberani mempunyai nyali untuk mengujungi garis batas antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Freelance fotografer yang tinggal di Seoul, Korea Selatan tersebut bernama James Kostecky, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman travelandleisureasia.com.
Ia memberanikan diri untuk mengunjungi sebuah bangunan biru yang mengitari wilayah perbatasan.
Bagunan tersebut adalah tempat bagi para wakil dari kedua pihak untuk bertemu.
James Kostecky berhasil mengabadikan sebuah foto yang memperlihatkan seorang tentara penjaga dari Korea Selatan.
Dengan mengenakan penutup kepala, kacamata dan seragam, penjaga tersebut memperlihatkan sikap Taekwondo yang telah di modifikasi.
Susana di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara terlihat tenang namun sangat serius.

Wilayah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara mungkin menjadi destinasi wisata yang aneh sekaligus unik.
Namun beberapa traveler yang ingin mengunjungi teempat wisata anti-mainstream, biasanya akan rela bersusah payah mengurus berkas demi mengunjungu Korea Utara hingga wilayah perbatasannya.
8 Fakta Kehidupan Korea Utara
Banyak orang yang ingin tahu lebih banyak mengenai Korea Utara.
Negeri yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini memang terkenal dengan kontroversi.
Korea Utara terkenal dengan berbagai aturan aneh yang berlaku di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un.
Setelah meninggalnya Kim Jong Nam, kakak tiri dari Kim Jong-un, banyak pihak memandang Korea Utara begitu menyeramkan.
Tak hanya itu, perseteruan bersama Amerika Serikat mengenai bom nuklir juga seringkali jadi bahan berita populer.
Di balik itu semua, ternyata Korea Utara masih menyimpan berbagai fakta menarik.
Mulai hotel tak berpenghuni, pengaturan model rambut, hingga sedikitnya pasokan listrik.
Semua ini seperti sedikit janggal bila di bandingkan dengan kehidupan di negara pada umumnya.
Berikut TribunTravel.com merangkum delapan fakta mengenai Korea Utara yang dilansir dari laman Diply.
Selengkapnya, yuk lihat.
1. Model Rambut yang Diperbolehkan

Hanya ada 28 model ramput yang diperbolehkan di Korea Utara.
Potongan rambut itu terdiri dari 18 model untuk perempuan dan 10 untuk kaum Adam.

2. Hotel Terbesar di Korea Utara, Tak Berpenghuni

Percaya atau tidak, Ryugyong Hotel jadi satu-satunya bangunan besar di Korea Utara yang mendominasi langit Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang.
Bagunan terbesar ke-24 di dunia ini memiliki 105 lantai dan 3000 kamar yang sayangnya masih tetap kosong.
3. Larangan Mengonsumsi Choco Pie

Pada tahun 2014, Kim Jong-Un melarang warganya mengonsumsi choco pie karena terlalu populer dan ditakutkan akan mendorong pemberontakan.
Hal ini membuat Korea Selatan meluncurkan 50 balon udara yang membawa choco pie ke Korea Utara.
4. Hukuman Pelaku Kejahatan Berlaku Tiga Generasi
Beberapa kejahatan di Korea Utara berlaku hukuman tiga generasi.
Jadi anak dan cucu tak bersalah juga harus menanggung hukuman yang dijatuhkan pada ayah atau kakek mereka.
5. Minim Listrik

Korea Utara hanya menghasilkan sedikit tenaga listrik.
Ketika malam hari, banyak wilayah di Korea Utara gelap.
6. Memiliki Zona Waktu Sendiri

Pada tahun 2015, Korea Utara mengadopsi zona waktu sendiri yang diberi nama Pyongyang Time.
7. Jangan Mencari Produk Coca-cola di Korea Utara

Korea Utara adalah satu di antara dua negara di dunia yang tidak menyediakan produk Coca-cola.
Jika kamu berkunjung ke Korea Utara, jangan harap mendapatkan minumna soda ini.
8. Kapal Angkatan Laut AS jadi Tempat Wisata di Pyongyang

Sebuah kapal angkatan laut AS yang ditangkap pada tahun 1968 kini malah jadi tempat wisata di Pyongyang.
Kapal USS Pueblo kini menjadi museum yang dibuka pada ulang tahun ke-60 dari gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea.