TRIBUNTRAVEL.COM - Sebelum bertemu Donald Trump, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menggelar pertemuan dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong, Minggu (10/6/2018).
PM Singapura Lee Hsien Loong menyambut baik kedatangan Kim Jong-un ke Singapura untuk pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.
Selain membahas hubungan kedua negara, Singapura dan Korea Utara juga membahas soal perkembangan di Korea Utara dan perkembangan positif di semenanjung Korea.
"Perdana Menteri Lee memuji keputusan yang berani dan mengagumkan oleh Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk datang bersama di Singapura," demikian pernyataan kementerian Luar Negeri Singapura.
Dalam kesempatan itu, PM Lee berharap pertemuan Kim Jong-un dengan Donald Trump berlangsung sukses dan membawa perdamaian serta stabilitas di semenanjung Korea.
Pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump di Singapura tentu akan mengisi catatan sejarah baru.
Hari ini, Selasa (12/6/2018) keduanya bertemu dan menghadiri makan siang bersama sebagai puncak acara.
Melansir dari AsiaOne, kedatangan Trump ke Istana Presiden di Newton, Singapura dikawal sangat ketat.
Trump berada di dalam Limousine yang merupakan mobil kebanggaan buatan Amerika Serikat.
Tentu ini bukan mobil sembarangan.
Ada beberapa fasilitas menakjubkan yang menarik perhatian untuk dibahas.
Dikenal sebagai 'The Beast', mobil yang ditumpangi Trump punya fitur yang sangat defensif dan ofensif, di antaranya :
- Suplay oksigen darurat jika tiba-tiba terjadi serangan gas kimia
- Ban yang diperkuan dengan kevlar sehingga tahan terhadap tusukan
- Pelek baja yang memungkinkan mobil tetap bisa berjalan bahkan ketika ban kempes
- Tangki bahan bakar lapis baja terbungkus dalam busa pelindung untuk menahan tabrakan dan tembakan senjata ringan
- Pelat baja di bagian bawah mobil untuk melindungi dari bom dan granat
- Senapan 'Pump-action', meriam gas air mata, granat dan semprotan gas air mata yang dipasang di bumper
Menurut Business Insider, mobil presiden biasanya dibarengi dengan iring-iringan pengawal.
Mobil utama bertugas sebagai pemandu dan buffer limusin presiden mengikuti di belakangnya.
Bahkan ada satu armada khusus yang bertugas membawa keperluan darurat untuk antisipasi serangan.
(TribunTravel.com/rizkytyas)