Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Lebih dari sekedar musik untuk pariwisata, perawatan spa atau pertunjukan, gamelan adalah representasi dari identitas bangsa yang beragam dan dinamis.
Mulai dari legenda hingga atribut musik serta koneksi religius, berikut rahasia kuno musik gamelan seperti dilansir TribunTravel.com dari laman theculturetrip.com.
Gamelan sebenarnya mengacu pada satu set alat musik.
Uniknya, tiap daerah memiliki bentuk gamelan yang berbeda-beda.
Namun jenis gamelan Jawa dan Bali menjadi yang paling populer dan terjaga keasliannya sampai sekarang.
Asal muasal gamelan
Dalam budaya Jawa, asal-usul gamelan disebutkan dalam mitologi seorang pertapa yang disebut Sang Hyang Guru yang pertama kali menciptakan sejenis gong untuk memanggil para dewa.
Tiap alat musik dalam gamelan digunakan untuk mengirim pesan yang berbeda kepada para dewa, menghasilkan set lengkap instrumen.
Catatan paling awal yang diketahui tentang gamelan ditemukan di relief Candi Borobudur, yang berasal dari abad ke-8.
Namun seperti banyak objek sejarah lainnya, sulit untuk menentukan asal muasal yang tepat, baik waktu atau tempat, dari mana gamelan berasal dan berkembang.
Para ahli berpendapat bahwa kombinasi pengaruh Hindu dan Budha, adat lokal Jawa, dan budaya perunggu di Asia Tenggara semuanya berkontribusi pada orkestra mistik ini.
Kemudian, pengaruh Timur Tengah menambahkan variasi pada instrumen dan gaya militer Eropa menambahkan variasi pada ritme.
Singkatnya, beragam instrumen, gaya, dan bahkan tatanan diambil dari sejarah panjang dan keragaman bangsa nusantara.
Atribut musik Gamelan
Tanpa masuk ke rincian teknis yang besar tentang orkestra tradisional ini, perlu dicatat bahwa ada laras yang berbeda untuk set gamelan yang berbeda.
Tuning adalah proses dan pertimbangan yang sangat kompleks ketika menyusun seperangkat gamelan.
Setidaknya ada empat skala berbeda yang digunakan dalam gamelan yang berbeda, termasuk skala diatonis.
Komposisi musik gamelan juga memperhatikan kombinasi tempo dan kerapatan yang disebut irama .
Umumnya gamelan Bali terdengar lebih dramatis dan keras dibandingkan dengan gamelan Jawa.
Gaya musik menjadi lebih bervariasi di bagian utara dan selatan pulau, musik Bali utara sering dikatakan lebih agresif.
Fungsi gamelan
Saat ini, bunyi gamelan yang menarik dapat ditemukan di banyak latar dari upacara dan tarian tradisional atau pertunjukan teater hingga musik latar belakang selama perawatan spa.
Namun awalnya, gamelan Bali dikembangkan sebagai tujuan keagamaan yang serius, seperti menangkal roh jahat atau mempersiapkan jamaah untuk memasuki keadaan meditasi.
Bahkan, ketukan dalam gamelan Bali dapat digunakan sebagai isyarat untuk menghirup dan menghembuskan nafas untuk menginduksi keadaan meditasi.
Gamelan Jawa tak cuma memiliki tujuan religius sebagai pengiring selama upacara keagamaan.
Juga digunakan sebagai bentuk hiburan yang dilakukan untuk hiburan keluarga kerajaan, serta pertunjukan wayang.
Saat ini gamelan sering digunakan sebagai sarana untuk menciptakan suasana tenang.
Gong besar masih digunakan untuk menandai acara formal, seperti pembukaan festival, peresmian perusahaan, atau perayaan besar lainnya.