lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ini, kita mengenal burung merak sebagai binatang yang cantik dan anggun.
Terlebih dengan bulu-bulunya yang berwarna-warni, merak terlihat mempesona.
Namun, bagi warga Kanada burung merak bukanlah binatang yang selalu menyenangkan.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, penduduk di kawasan Sullivan Heights di British Columbia sebenarnya telah terbiasa hidup berdampingan dengan burung merak liar.
Kehidupan harmonis ini telah berlangsung selama beberapa tahun.
Namun, ketika burung merak mulai memasuki musim kawin mereka akan lebih berisik, agresif, dan akan melakukan ritual kawinnya di mana-mana.
Termasuk rumah dan mobil penduduk.
Menurut CTV, pada tahun ini, burung merak bahkan telah membuat kerusakan senilai ribuan dolar AS pada mobil-mobil yang terparkir di jalanan.
"Pada mobil berwarna gelap, burung merak dapat melihat bayangannya sendiri dengan jelas."
"Sehingga mereka menyangka bayangan itu adalah burung merak lain dan menyerangnya," kata penduduk setempat, Ryan Cragg pada CTV Vancouver.
Ia menambahkan, bahkan burung-burung merak itu kerap menatap bayangan mereka sendiri selama beberapa jam.
"Mereka akan menyerang panel depan mobil, panel samping, panel belakang, dan mengitari sisi satunya."
Satu hal yang lebih buruk adalah musim kawin mereka baru akan selesai pada Oktober nanti.
"Rasanya, kami seperti tinggal bersama bayi yang mengalami kolik saking kacaunya."
"Dan hal seperti ini berlangsung dari Maret hingga Oktober," kata Ryan.
Untuk mengendalikan situasi, pihak pemerintah kota meminta para penduduk untuk tidak memberi makan atau menampung burung merak di rumah.
Siapapun yang tertangkap melakukannya akan dikenai denda.
Namun, sepertinya akan sedikit susah untuk terbebas dari serangan burung merak ini karena Undang-undang Satwa Liar tidak berlaku pada burung merak.
"Ada area abu-abu mengenai permasalahan ini, karena tidak adanya tanggung jawab legislatif yang jelas," kata manajer operasional keamanan publik Surrey, Jas Rehal kepada CTV.
