Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memiliki banyak suku dengan beragam budaya yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adat tersebut juga tak luput dari tradisi pernikahan berupa mahar.
Pemberian mahar menjadi bentuk penghormatan ada mempelai wanita menjelang pernikahan.
Jumlah dan bentuknya beragam.
Mahar menjadi bentuk ucapan terimakasih atas diterimanya calon mempelai laki-laki.
Sayangnya tak sedikit tradisi mahar ini justru memberatkan pihak laki-laki.
Berikut TribunTravel.com merangkum 4 mahar pernikahan termahal di Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber.
Selengkapnya, yuk simak ulasan berikut.
1. Uang Panai Suku Bugis
Suku Bugis terkenal dengan mahar yang dikenal dengan sebutan uang panai.
Besarannya tergantung tingkat pendidikan calon mempelai wanita.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin besar uang panai yang diberikan oleh calon mempelai pria.
Dilansir TribunTravel.com dari laman TribunMakassar.com, kisaran uang mahar tersebut berbeda-beda.
Berdasarkan komentar netizen yang himpun oleh TribunMakassar, besaran uang panai di antaranya lulusan SMA sebesar Rp 50 juta, S1 sekitar Rp 75 juta hingga Rp 100 juta dan bagi pemilik jabatan dalam pekerjaan lebih tinggi.
2. Jujuran Suku Banjar
Suku Banjar di Kalimantan Selatan memiliki tradisi pembiayaan pernikahan yang disebut Jujuran, seperti dilansir Tribuntravel.com dari laman undas.co.
Semua bentuk prosesi pernikahan tradisi Suku Banjar ini ditanggung sepenuhnya oleh pihak pria.
Selain memberikan mahar, pihak calon pengantin pria jaga harus menanggung biaya pesta pernikahan di tempat mempelai wanita.
Masyarakat setempat bisanya mematok jujuran sekitar puluhan juta hingga satu miliyar.
3. Mahar Mayam di Aceh
Mahar di Aceh menggunakan emas, besarannya dikenal dengan sebutan Mayam.
Dilansir TribunTravel.com dari laman passionjewelry.co.id, satu mayam setara dengan 3,33 gram emas.
Mempelai laki-laki wajib memberikan mayam, antara 3 hingga 30 mayam.
Jika harga emas per gram sebesar Rp 650 ribu, dan mempelai pria akan memberikan 25 mayam maka setara dengan Rp 53 juta.
4. Japuik di Padang Pariaman, Sumatra Barat
Bajapuik atau japuik atau jemput adalah tradisi perkawinan yang menjadi ciri khas di daerah pariaman, seperti dilansir dari laman arif.staf.akademitelkom.ac.id.
Jangan heran, tradisi di Pariaman pihak perempuan yang memberikan japuik pada calon mempelai pria sebelum pernikahan di laksanakan.
Besaran japuik ditentukan dalam bentuk uang yang nilainya sama dengan 30 ameh atau emas.
Satu ameh setara dengan 2,5 gram emas.
Namun di masa kini, japuik juga bisa berbentuk kendaraan hingga hean peliharaan.