TRIBUNTRAVEL.COM - Ngabuburit atau menunggu momen berbuka puasa tiba ini adalah hal seru paling bikin kangen kan guys.
Biasanya di momen ini dipergunakan oleh masyarakat untuk hunting maknana yummy dan keliling kota ataupun mengunjungi tempat-tempat keren.
Namun apakah pernah terlintas dipikiranmu untuk menunggu momen buka puasa ini dengan mengunjungi destinasi antimainstream saat puasa yaitu gunung.
Terbayang nggak sih gimana kesruan buka puasa di alam bebas berpayungkan awan beralaskan tanah dan makan bahan-bahan alami diketinggian?
Eits, namun semua keseruan itu nggak akan terjadi jika kamu berani melanggar beberapa mitos tentang gunung yang kamu tuju nih guys.
Salah satu gunung di Indonesia yang memilki view cantik dan juga sangat kental dengan mitos-mitos, yaitu Gunung Agunng di Bali.
Gunung berapi yang hingga kini masih aktif ini memiliki sejumlah mitos yang masih erat dipegang oleh masyarakat sekitar dan pantang di langgar oleh para pendaki.
Mau ngabuburit aman di Gunung Agung? Yuk simak beberapa mitos-mitos yang pantang banget dilanggar oleh para pendaki.
1. Hari berkabung
Jika salah satu anggota keluarga dari pendaki, seperti orang tua, anak, ataupun saudara, ada yang meninggal dilarang untuk tak mendaki gunung agung.
Tak hanya kematian, semua kejadian sedih yang sedang dialami pendaki bahkan dihimbau untuk mengurungkan niatan naik gunung ini.
2. Haid
Khusus untuk pendaki wanita yang sedang haid dilarang untuk mendaki Gunung Agung guys.
Mengapa begitu? Gunung Agung merupakan salah satu tempat yang disucikan oleh masyarakat Bali.
Selain itu kondisi wanita yang sedang haid, akan lebih sulit mengatur emosi dan juga daya tahan tubuh yang tak memungkinkan untuk naik gunung.
So, ada beberapa cerita tentang beberapa wanita yang nekad mendatangi tempat-tempat suci saat haid yang konon katanya mengalami kejadian mistis hingga kerasukan, wow?
3. Baju merah dan hijau
Larangan mengenakan baju berwarna hijau dan merah taka hanya berlaku saat mengunjungi pantai selatan jawa guys.
Bahkan saat kamu memutuskan untuk melakukan pendakian ke Gunung Agung harus menhdari dua warna baju tersebut.
Belum ada penjelasan khusus tentang hal tersebut, namun untuk keamanan sebaiknya kamu menghidari hal itu yah guys!
4. Sumber air suci
Di jalur pendakian dari Pura Besakih ke Gunung Agung, terdapat satu sumber air yang dianggap suci bagi masyaraklat Bali.
Jika ingin menggunakan atau pun minum air tersebut kamu haru melakukan sembayang sebelumnya.
Nah, khusus buat kamu non Hindu bisa mewakilkan sembayang tersebut pada tour guide yang bersamu.
Happy traveling!
(TribunTravel.com/Wahyu Vitaarum)