Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Sabtu (19/5/2018) hari ini merupakan Hari-H pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Tentu ini menjadi gelaran besar kerajaan Inggris tahun ini.
Sehingga tak heran seluruh dunia antusias untuk menyaksikannya.
Bicara tentang royal wedding, setiap pernikahan kerajaan di dunia ini pasti memiliki tradisi unik masing-masing.
Beberapa di antara tradisi itu ternyata ada yang sedikit aneh.
Mulai dari pemberian hadiah nanas hingga calon mempelai wanita yang muncul bersama para pengasuhnya.
Kali ini TribunTravel.com merangkum empat tradisi pernikahan kerajaan yang aneh di seluruh dunia dari laman bustle.com.
1. Calon mempelai wanita muncul bersama para pengasuhnya.
Di antara tsar-tsar Rusia, 'bridal pageant' atau 'pawai calom mempelai wanita' merupakan hal yang umum diadakan untuk memilih pengantin wanita.
Semua boyar atau bangsawan yang memenuhi syarat, akan membawa putri-putri mereka ke istana untuk mengikuti semacam prosesi di mana tsar akan memilih pasangan pengantinnya.
Seorang tsar juga memiliki hak untuk memilihkan mempelai wanita untuk saudara-saudaranya dan anggota keluarganya.
Dari abad ke-16 dan seterusnya, gadis-gadis datang ke prosesi ini dengan disertai oleh pengasuh mereka, yang telah merawat mereka sejak mereka kanak-kanak.
Para pengasuh itu bertindak sebagai pendamping dan mungkin memastikan tidak ada sikap atau perbuatan yang memalukan.
Seringkali, ketika calon tsarina sudah dipilih, kontes pawai ini tetap dilanjutkan.
Hal ini bertujuan membuat seluruh prosedur terlihat lebih adil bagi bangsawan lain dan menghindari perkelahian.
2. Memberikan buah nanas sebagai hadiah.
Fenomena hadiah pernikahan merupakan bagian dari protokol pernikahan kerajaan modern, terutama bagi Inggris dan daerah bekas kekuasaannya.
Namun, hadiah ini tidak melulu romantis.
Pada 1947, misalnya, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip menerima hadiah dari seluruh dunia untuk perkawinan mereka.
Terrmasuk hadiah dari pemerintah Queensland, sebuah provinsi tropis di Australia, yang mengirimkan 500 kaleng berisi buah nanas.
Ini dilakukan karena Queensland memperhitungkan fakta Inggris masih menghadapi penjatahan masa perang.
Seorang wanita dari Brooklyn, New York, juga mengirimkan seekor kalkun, khawatir bahwa calon ratu itu akan kelaparan.
3. Membiayai pernikahan kaum miskin.
Pada masa kekuasaan kerajaan di India Abad Pertengahan, pernikahan anggota kerajaan menjadi kesempatan untuk menyelesaikan pernikahan rakyat.
Sejarawan Eugenia Vaninia menjelaskan, bagi raja-raja India di Abad Pertengahan, bagian penting dari perayaan pernikahan mereka adalah membantu penyelenggaraan pernikahan para pelayannya dan orang-orang yang sangat miskin, terutama anak yatim, pada saat yang sama.
Hal ini dianggap bagian dari tugas keluarga kerajaan untuk menunjukkan kasih kepada masyarakat mereka.
Permaisuri Mughal Nur Jahan, yang memerintah pada abad ke-17, adalah satu contoh terbesar dari tradisi ini.
Konon katanya, ia telah mengatur setidaknya 500 pernikahan gadis yatim selama masa pemerintahannya.
4. Menaruh buket bunga pada makam prajurit.
Tradisi ini khusus dilakukan oleh keluarga kerajaan Inggris, dan dimulai oleh Lady Elizabeth Bowes-Lyon, ibu Ratu Elizabeth II.
Ia meletakkan buket bunganya di makam prajurit tak dikenal di Westminster Abbey di London setelah pernikahannya dengan George VI, pada 1923.
Alasannya sangat pedih.
Ibu Suri telah kehilangan saudara laki-lakinya yang tercinta, Fergus, pada Pertempuran Loos saat Perang Dunia I pada 1915, tapi detil tentang makamnya di Prancis hilang.
Sejak itu, mempelai wanita yang sudah menikah dengan anggota keluarga kerajaan Inggris, termasuk Kate Middleton, menyimpan buket bunga mereka khusus untuk diletakkan di atas makam sehari setelah upacara.
Kemungkinan Meghan Markle akan melakukan hal ini juga.