lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki gunung kini menjadi satu aktivitas yang digemari banyak kalangan, terutama anak muda.
Kebanyakan dari mereka biasanya melakukan pendakian bersama teman atau membentuk satu kelompok.
Kelompok ini harus solid dan bekerjasama dengan baik, apalagi bila ada anggota kelompok yang fisiknya lemah.
Tentu tidak semua pendaki memiliki kekuatan sama, kadang ada yang tertinggal karena kelelahan.
Namun sebuah kisah pendakian dari satu kelompok ini nampaknya membuat siapapun yang mengetahuinya akan kecewa.
Ada tiga perempuan yang ditinggalkan oleh teman-teman rombongan pendakiannya.
Perempuan ini rupanya terkena hipotermia.
Hipotermia merupakan suatu kondisi di mana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Kondisi ini kerap menyerang pendaki yang terkena guyuran hujan, kurang mengonsumsi kalori, atau lainnya.
Menurut survei, orang yang mengalami hipotermia tanpa penanganan bisa berakibat fatal hingga meninggal dunia.
Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.
Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Kejadian tersebut ada di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Rombongan yang baru turun dari puncak pun berinisiatif menolong tiga peremopuan itu dengan memberikan teh hangat dan biskuit.
Karena tidak ada perubahan, perempuan tersebut diangkut menggunakan tandu dan diangkut dari Pos 8 ke Pos 7.
Jumlah rombongan perempuan itu 22 orang, tapi para laki-laki meninggalkan mereka dan ingin sekali sampai di puncak.
Hanya demi meraih puncak, teman-teman rombongan yang kebanyakan laki-laki tega meninggalkan tiga teman perempuan yang nyawanya terancam.
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Demi Capai Puncak Gunung, Rombongan Pendaki Ini Tega Tinggalkannya Temannya yang Terkena Hipotermia
