Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu membolos sekolah?
Atau merasa malas untuk pergi ke sekolah?
Jika ya, berarti kamu harus malu dengan anak-anak ini.
Karena tekadnya yang tinggi untuk pergi ke sekolah, mereka sampai harus pertaruhkan nyawanya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, sekelompok anak-anak dari Liangshan, Sichuan, China harus menghadapi perjalanan berbahaya antara rumah dan sekolah mereka karena desa mereka begitu terputus dari dunia luar.
Anak-anak ini harus memanjat tebing setinggi 800 meter dalam perjalanan ke dan dari sekolah asrama setiap dua minggu sekali
Mereka memanjat tebing dengan menggunakan tangga pohon anggur yang tidak aman di sisi tebing yang curam.
Anak-anak, berusia antara 6 hingga 15 tahun tinggal di 'desa tebing' yang terletak di puncak gunung di barat daya China sementara sekolah mereka berada di kaki gunung
Beruntung, perjalanan menuju ke sekolah itu tak dilakukan seorang diri.
Anak-anak ini diawasi oleh orang tua mereka.
Setiap kali mereka pergi menaiki atau menuruni tebing bersama dengan orang tua mereka.
Diperlukan satu jam untuk menuruni tebing dan satu setengah jam lagi untuk mendaki ke desa mereka.
Kondisi ini bisa semakin berat saat hujan turun.
Mereka harus semakin berhati-hati menapaki tebing yang licin oleh air hujan.
Sungguh memilukan melihat bagaimana anak-anak bertekad untuk mempertaruhkan hidup mereka demi mendapatkan pendidikan
Menurut penduduk desa, mereka ingin jalan dibangun untuk memastikan perjalanan yang lebih aman tetapi pemerintah mengatakan bahwa biayanya terlalu tinggi.
Karena tak diberinya akses jalan, anak-anak muda ini harus memanjat dan menuruni tangga anggur untuk pergi ke sekolah.
Saksikan perjalanan khas untuk sampai ke sekolah dengan mendaki tebing ke atas dan ke bawah