Breaking News:

Liburan Akhir Pekan, Yuk Kunjungi Pabrik Gula De Tjolomadoe yang Jadi Destinasi Baru di Solo Raya

Berkunjung ke pabrik gula De Tjolomadoe yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata, merupakan pilihan tepat untuk menghabiskan akhir pekan.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jogja/Noristera Pawestri
Sejumlah wisatawan saat berkunjung ke Pabrik Gula De Tjolomadoe, Sabtu (12/5/2018). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke pabrik gula De Tjolomadoe yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata, merupakan pilihan tepat untuk menghabiskan akhir pekan.

Obyek wisata yang berada di Jalan Adi Sucipto Nomor 1, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah ini lokasinya sekitar 2,2 kilometer dari Bandara Internasional Adi Sumarmo.

Sedangkan dari Stasiun Solo Balapan, destinasi ini berjarak sekitar 8 kilometer.

Pabrik gula De Tjolomadoe ini dulunya bernama Pabrik Gula Colomadu yang didirikan tahun 1861 oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV.

Colo artinya gunung, sedangkan madu itu adalah madu yang bermakna Pabrik Gula Tjolomadoe memproduksi gula yang mampu menjadi besar karena produksi gulanya.

Pemandu Wisata De Tjolomadoe, Jufri Arif, menuturkan bangunan ini memiliki stasiun gilingan yang digunakan sebagai proses awal menggiling tebu serta pengambilan air nira.

Ditambahkannya, dahulu awalnya bangunan ini didirikan pada tahun 1861 bergaya artitektur Indische.

"Bangunan sebelumnya tidak seperti ini. Tahun 1828 ekspansi besar-besaran pabrik gulanya. Terjadi ekspansi di area produksi," papar Jufri pada Sabtu (12/5/2018).

Setelah dikembangkan  pada tahun 1928 dengan melakukan perombakan pada desain arsitektur bangunan serta perluasan area.

"Bangunan sekarang bergaya art deco," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Revitalisasi pembangunan eks Pabrik Gula Tjolomadoe mulai dilaksanakan pada April 2017 lalu dan beroperasi mulai 24 Maret 2018 sebagai kawasan De Tjolomadoe.

Bangunan ini memiliki fungsi sebagai culture center, convention dan commercial area dengan tetap mempertahankan kekayaan historical yang ada.

Ditambahkannya, bangunan ini memiliki stasiun gilingan, stasiun penguapan atau arcade shop, stasiun karbonatasi atau art and craft, stasiun ketelan atau fine dinning, besali atau food dan tjolomad hall yang berkapasitas 3000 orang.

"Mesin-mesin diperbaiki bukan untuk dijalankan, tapi dibersihkan karatnya. Mangkunegara IV berpesan, 'pabrik gula openono, ora nyugihi tapi nguripi' (pabrik gula dirawat, tidak membuat kaya tapi menghidupi)," kata dia.

Jufri melanjutkan, yang menarik dari bangunan ini, pada malam hari pengunjung akan dimanjakan dengan nuansa Colomadu yang dibalut dengan arsitek lighting yang mengelilingi bangunan.

"Kebanyakan pengunjungnya datang sore sambil menikmati sorenya Colomadu. Kalau malam ada special lighting. Jadi ada ruangan special lighting yang ada pada malam hari," jelasnya

Destinasi wisata yang buka pukul 10.00 - 22.00 WIB ini tidak dipungut biaya.

"Sejauh ini masuk pabrik gula masih free, ke depan akan diberlakukan tarif," terangnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Menghabiskan Akhir Pekan dan Berwisata ke Pabrik Gula De Tjolomadoe.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
KaranganyarColomadu Rohadi Widodo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved