Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Tabir surya menjadi satu cara untuk menangkal sinar matahari.
Apalagi saat berlibur ke pantai, tabir surya menjadi barang yang wajib dibawa.
Sayang tak banyak yang tahu, jika penggunaan tabir surya di laut sangat berbahaya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman mnn.com, tabir surya dapat menyebabkan kerusakan luar biasa terhadap terumbu karang.

Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa hanya sejumlah kecil tabir surya yang mengandung bahan oxybenzone cukup untuk memecah karang, menyebabkannya kehilangan nutrisi, dan matinya karang.
Penelitian ini dilakukan di Hawaii dan Kepulauan Virgin.
Menurut National Park Service, 4.000 hingga 6.000 ton tabir surya memasuki terumbu karang setiap tahunnya.

Namun turis di pantai bukan satu-satunya yang menyebarkan bahan kimia tabir surya yang berbahaya ke terumbu karang.
Anak-anak di taman bermain dan atlet lari juga menjadi penyebabnya.
Tabir surya yang mereka gunakan selama melakukan kegiatan di luar akan terbawa air saat mandi.
Air ini yang kemudian akan berakhir di laut dan menyebabkan kerusakan.

Penelitian yang dipresentasikan pada Simposium Terumbu Karang Internasional Juni 2016 di Hawaii, mempelajari 327 koloni karang di lepas pantai Florida, Puerto Rico, St. Thomas, St. John dan St. Croix di Kepulauan Virgin AS untuk menentukan potensi reproduksi karang elkhorn.
Yakni sejenis karang yang paling terancam punah.
Di beberapa lokasi, termasuk Florida Keys, karang tidak dapat bereproduksi karena tidak memiliki sel sp*rma atau telur.
Para peneliti menjuluki mereka "karang zombie."
Dimana karang ini akan hancur dan tak dapat beregenerasi lagi.
"Ini sangat mengecewakan," kata peneliti John Fauth dari University of Central Florida, dalam sebuah pernyataan . "Ini bukan berita baik."

"Pada dasarnya tempat-tempat dengan pariwisata terpopuler mengalami kerusakan paling parah," kata Fauth, yang juga seorang peneliti dalam studi karang / tabir surya 2015 dan merilis studi terkait lainnya di simposium tersebut.
Saat tabir surya diseprotkan, banyak cairannya yang jatuh ke pasir atau air.
Ketika air laut pasang, cairan itu akan terbawa.
Jadi apa solusinya?
Di Hawaii, gubernur menandatangani RUU pada Mei 2018 yang melarang penjualan tabir surya tertentu yang mengandung oxybenzone dan octinoxate.
Namun, RUU itu tidak melarang penggunaannya.
Jadi, wisatawan bisa menggunakan tabir surya yang dibeli di tempat lain dan masih bisa menggunakannya di pulau-pulau.
Undang-undang akan berlaku pada 2021.
Sayang keberadaan undang-undang ini memberikan kekhawatiran lain, terutama para profesional medis.
Mereka mengatakan jika larangan itu akan menyebabkan resiko lebih tinggi terkena kanker kulit dan kondisi dermatologis lainnya.

"Kami ingin melestarikan terumbu karang, tetapi kami tidak ingin mengurangi penggunaan tabir surya yang telah terbukti mengurangi resiko untuk kanker kulit," kata Kevin Cassell, presiden Koalisi Kanker Kulit Hawaii.
Namun jika tidak ingin menggunakan tabir surya yang mengandung bahan-bahan ini, maka pilihan apa yang dimiliki?
National Park Service mendorong para pengunjung untuk lebih cermat lagi memilih produk tabir surya.
Meskipun tidak ada tabir surya yang ditemukan benar-benar aman untuk terumbu karang, mereka menyarankan kandungan titanium oksida atau zinc oxide karena bahan aktifnya belum ditemukan merusak karang.
Polisi NPS menyarankan untuk menutupi tubuh dengan topi, kacamata hitam dan baju lengan panjang.