Breaking News:

Depresi, Pria Asal Italia Putuskan Hidup Sendirian di Pulau Kecil, Begini Kehidupannya Sekarang

Berapa kali kamu merasa frustrasi dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari? Pernahkah kamu bermimpi meninggalkan semuanya di belakang?

mnn.com
Morandi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Berapa kali kamu merasa frustrasi dengan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari?

Pernahkah kamu bermimpi meninggalkan semuanya di belakang?

Mungkin terdengar mustahil, namun impian itu akhirnya berhasil dicapai Mauro Morandi.

Dilansir TribunTravel.com dari laman mnn.com, dia bosan dengan hiruk-pikuk masyarakat modern dan kehidupan di Italia.

"Saya sangat marah dengan masyarakat yang tidak peduli dengan orang lain, mereka hanya haus akan kekuasaan dan uang," kata Morandi.

Pada 1989, Morandi berlayar bersama teman-temannya dan memutuskan untuk pergi ke Polinesia.

Tujuannya untuk mencari pulau dan memulai hidup baru.

Perjalanan itu berhasil membawanya ke pulau Budelli.

Suasana senja di pulau tempat dimana Morandi tinggal
Suasana senja di pulau tempat dimana Morandi tinggal (mnn.com)

Morandi mengatakan ada satu "penjaga" yang meninggalkan pulau itu, dan dia bertanya apakah dia bisa pindah ke rumahnya.

2 dari 3 halaman

Itu terjadi pada 1 Juli 1989, dan sisanya adalah sejarah.

Morandi jatuh cinta dengan pulau itu dan memutuskan untuk menjadikannya tempat tinggal permanennya.

"Pulau ini adalah apa yang aku cari ... Seluruh pulau adalah tempatku."

Pantai pink Budelli
Pantai pink Budelli (mnn.com)

Budelli terletak di wilayah utara Sardinia di Laut Mediterania dan merupakan bagian dari Taman Nasional La Maddalena .

Daerah ini dikenal dengan pantai pasir merah mudanya, yang dikatakan Morandi berasal dari kalsium karbonat kulit kerang dan mikro-organisme merah muda yang memberi warna ke pantai.

Morandi
Morandi (mnn.com)

Morandi tinggal sendirian di pulau itu.

Tempat itu hanya ramai dikunjungi wisatawan saat hari libur atau musim panas.

Para pengunjung selalu terpesona oleh gaya hidupnya.

"Tidak ada yang datang dari bulan November hingga April, dan saya menikmati kesendirian," katanya. "Saya suka, membaca, mengambil gambar, dan membagikannya dengan seluruh dunia untuk menyampaikan keindahan."

Meski sendirian, terkadang teman-teman Morandi mengunjunginya dan membawanya ikan segar.

Morandi sedang membuat kursi dari batang kayu yang terdampar di pulau
Morandi sedang membuat kursi dari batang kayu yang terdampar di pulau (mnn.com)
3 dari 3 halaman

Hidupnya bergantung pada panel surya untuk memasok listrik ke rumahnya dan memiliki sistem yang berguna mengumpulkan dan memurnikan air hujan untuk diminum.

Morandi bahkan membangun furniturnya sendiri, menggunakan kayu apung dan bahan-bahan lain yang dia temukan di sekitar pulau.

Suasana perairan di tempat Morandi tinggal
Suasana perairan di tempat Morandi tinggal (mnn.com)

Beberapa tahun yang lalu, Morandi mulai memposting foto-fotonya di Facebook dan Instagram, memungkinkan seluruh dunia menghargai keindahan pulau sebanyak yang dia lakukan.

Dia berharap dengan membawa perhatian pada keindahan pulau, lebih banyak orang akan berjuang untuk melindunginya.

"Saya menyadari mulai ada kesadaran untuk melindungi alam."

Suasana menjelang malam di Budelli
Suasana menjelang malam di Budelli (mnn.com)

Pesannya kepada dunia: "Melihat ke permukaan tidak cukup. Kamu harus melihat ke luar, merasakan keindahan, aroma, tiupan angin, kebisingan camar, kilau matahari di laut ... "

Suasana di Budelli
Suasana di Budelli (mnn.com)

Berniat meninggalkan hidupmu dan tinggal sendirian pulau?

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Laut MediteraniaTribunTravel.comSardiniaTaman Nasional La MaddalenaPulau BudelliItaliaPolinesia Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved