Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat liburan, tentu kita semua pasti sangat antusias menyambutnya.
Segala sesuatu dipersiapkan dengan matang, sehingga saat liburan semua berjalan lancar.
Ups, tapi tunggu dulu, ada satu hal yang kerapkali mengganggu traveler saat sedang asyik-asyiknya jalan-jalan.
Yakni, konstipasi atau sembelit.
Kala berlibur, kerap tak disadari traveler mengalami perut kembung, sakit, dan susah buang air besar yang juga disebut 'vacation constipation.'
Menurut para ahli, sebenarnya konstipasi atau sembelit saat traveling merupakan hal yang wajar.
Namun, kenapa hal itu bisa terjadi?
"Kebanyakan sembelit terjadi karena adanya perubahan dalam rutinitas dipadu dengan stress saat traveling," kata seorang ahli gastronomi, Vijaya Rao, MD, asisten profesor kedokteran di The University of Chicago School of Medicine.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, konstipasi atau sembelit liburan dapat dimulai saat kamu sedang transit; menempuh perjalanan panjang atau naik pesawat yang berarti memiliki akses terbatas ke kamar mandi (terutama yang bersih dan nyaman).
Setelah tiba dan menginap di hotel, tentu itu masih belum cukup seperti di rumah, sehingga usus kamu mungkin 'merasa malu.'
Perubahan pola makan juga menjadi faktor utama, karena kamu mengonsumsi makanan yang berbeda dari yang biasa dimakan di rumah.
Gangguan tidur terutama jika berada di zona waktu yang berbeda juga dapat memengaruhi kemampuan untuk buang air besar secara teratur.
Sejumlah penelitian telah menemukan adanya hubungan antara gangguan tidur dan gejala pergerakan usus.
Meskipun sembelit liburan bukan hal terburuk yang dapat terjadi ketika kamu berada jauh dari rumah, hal itu tentu sama sekali tidak menyenangkan.
Namun, jangan khawatir.
Ada tiga cara sederhana untuk mencegah dan mengatasi sembelit saat traveling.
1. Sebelum melakukan perjalanan, cobalah probiotik
Vijaya Rao mengatakan sebenarnya memang masih lebih banyak penelitian diperlukan untuk membuktikan hal ini.
Namun, tetap tidak ada salahnya untuk mengonsumsi suplemen probiotik atau makan yoghurt dengan kultur bakteri sehat yang masih hidup.
Untuk hasil terbaik, biasakan mengonsumsi makanan berprobiotik (seperti kimchi, sauerkraut, tempe, dan yoghurt) setidaknya beberapa hari sebelum traveling.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri baik dalam probiotik dapat melunakkan feses dan mengurangi sembelit.
2. Saat berada dalam perjalanan, sering-seringlah bangkit dari tempat duduk
Jika kamu terbang, jangan hanya duduk sepanjang perjalanan.
Sesekali, berdirilah dan berjalan-jalan di lorong kabin untuk menjaga darah mengalir di kaki dan juga di usus dengan lancar.
Jika bepergian dengan mobil, sering-seringlah beristirahat untuk meregangkan kaki selama beberapa menit.
"Olahraga teratur dapat meningkatkan gerakan usus setiap hari," kata Dr. Vijaya.
Sementara itu, hindari hasrat untuk makan makanan ringan atau ngemil di bandara, seperti keripik kentang dan cokelat.
Perlu diingat, saluran pencernaan dan usus besar akan lebih bahagia jika kamu lebih memilih mengunyah makanan berserat tinggi.
Seperti buah-buahan dan kacang kering, serta jangan lupa minum banyak air.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik merupakan hal yang penting bagi pergerakan usus.
3. Setibanya di tempat tujuan, perbanyak bergerak, makan, dan minum banyak air
"Cobalah untuk mempertahankan rutinitas harian kamu sebanyak mungkin," kata Dr. Vijaya.
Vijaya juga menyarankan untuk memperhatikan pilihan makanan selama perjalanan.
Tentu saja kamu akan ingin memanjakan dan mencicipi makanan lezat khas di tempat yang kamu kunjungi.
Namun, tetap cobalah untuk menggabungkan makanan kaya serat seperti buah, sayuran, oatmeal, dan lentil ke dalam menu makananmu setiap hari.
Berjalan kaki sebanyak mungkin juga membantu, serta banyak minum air.
Istirahat malam yang baik juga menjadi hal yang penting untuk mencegah dan mengatasi sembelit saat liburan.