Breaking News:

Keistimewaan Ini yang Sebabkan Saffron Jadi Bumbu Dapur Termahal, Rp 140 Juta Per Kilogram

Selama ini kita mengenal bumbu dapur seperti kunyit, jahe, serai, merica, terasi, garam, dan lain-lain.

www.greenmedinfo.com
Saffron 

TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ini kita mengenal bumbu dapur seperti kunyit, jahe, serai, merica, terasi, garam, dan lain-lain.

Harganya?

Berbekal Rp 5.000 ke pasar tradisional, pasti bisa membeli minimal satu item bumbu dapur tersebut.

Tapi, untuk membeli bumbu dapur yang satu ini, kamu butuh dana hingga lebih dari Rp 100 juta.

Kenalkan, ini adalah satu bumbu dapur paling eksklusif sedunia, bernama saffron.

Dulu, saffron digunakan oleh masyarakat Yunani dan Romawi Kuno sebagai bahan parfum.

Saffron juga digunakan oleh masyarakat Tiongkok di abad pertengahan sebagai obat herbal.

Sekarang ini, saffron kerap kali digunakan sebagai bumbu masak dan pewarna alami pakaian.

Saffron banyak digunakan dalam masakan Asia Selatan, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Eropa.

Saat menjadi bumbu siap pakai, saffron berbentuk seperti suwiran tipis berwarna merah menyala.




Saffron berbentuk mirip serabut dengan warna antara oranye dan merah menyala
Saffron berbentuk mirip serabut dengan warna antara oranye dan merah menyala (splendidtable.org)
2 dari 4 halaman

Sebenarnya apa sih saffron itu?

Saffron terbuat dari spesies bunga dengan nama ilmiah crocus sativus.

Bunga ini kemudian dikenal dengan nama populer saffron crocus.

Mengutip dari Bon Appetit, para ahli percaya saffron pertama kali ditanam di daratan Yunani.

Tapi sekarang, produsen saffron terbanyak adalah Iran, Yunani, Maroko, dan India.

Punya harga fantastis, bagaimana rasa dari saffron itu sendiri?

Saffron sebenarnya punya rasa yang tidak terlalu kuat.

Saffron memiliki rasa manis yang samar-samar, dengan sedikit unsur pahit.

Tapi bumbu dapur yang satu ini bisa menghasilkan wangi yang membuat masakan jadi makiin menggoda selera.




Tagines, kuliner khas Maroko yang menggunakan bumbu saffron
Tagines, kuliner khas Maroko yang menggunakan bumbu saffron (keviniscooking.com)

Walau pun rasanya samar, kamu akan tahu dan bisa langsung mengenali sebuah hidangan yang dibumbui dengan saffron.

3 dari 4 halaman

Bukan tanpa alasan saffron memiliki harga yang fantastis.

Saffron diambil dari bagian bunga saffron crocus yang bernama putik.

Putik ini kemudian dikeringkan agar rasa dan warnanya awet.

Sekadar pengingat, putik adalah sel betina pada bunga.

Tiap bunganya hanya menghasilkan tiga lembar putik bunga, dan bunga saffron crocus hanya mekar selama satu minggu dalam satu tahun.

Untuk mendapatkan 450 gram saffron, kamu harus memanen dari setidaknya 75.000 batang bunga saffron crocus.



Bunga saffron crocus berwarna ungu, bagian putik berwarna merah itulah yang dipetik dan dipanen menjadi saffron.
Bunga saffron crocus berwarna ungu, bagian putik berwarna merah itulah yang dipetik dan dipanen menjadi saffron. (gardenia.net)

Belum cukup sampai di situ, saffron harus dipanen dengan cara manual, dipetik dengan tangan, dengan waktu yang spesifik yaitu di pagi menjelang siang.

Kenapa harus dipetik di waktu pagi menjelang siang?

Ternyata saat dipanen, bunga saffron crocus harus dalam keadaan menguncup, jadi citarasa dan kualitas putik bunga di dalamnya tetap terjaga.

Selain menambah citarasa 'mahal' pada suatu hidangan, ternyata saffron juga memiliki manfaat kesehatan.

4 dari 4 halaman

Di antaranya untuk meningkatkan kesehatan jantung, disfungsi ereksi, mengandung zat antikanker, meringankan masa premenstrual syndom (PMS) pada wanita, menurunkan berat badan, dan sebagai obat penenang pada penderita depresi.

Karena harganya yang mahal, simpanlah saffron di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitasnya.

Hmm, tertarik untuk menambahkan saffron pada masakanmu?

Artikel ini telah dimuat di Grid.id dengan judul Mengenal Saffron, Bumbu Dapur Seharga Rp 140 Juta Per Kilogram

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
RomawiYunaniAsia SelatanTimur Tengah Haleem Mansaf Halloumi Tharid Avgolemono Freekeh (Frikeh) Kousa Kafta Maamoul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved