TRIBUNTRAVEL.COM - Menjadi solo traveler memang menyenangkan.
Namun jika tidak terbiasa traveler bisa memulainya dengan liburan berasama teman-teman terdekat dahulu.
Sebelum memulai perjalanan, memilih teman liburan kadang tak pernah dipikirkan.
Semua teman dianggap sama.
Padahal ada banyak tipe teman perjalanan yang dapat mempengaruhi kualitan travelingmu.
Terlebih mempengaruhi keuanganmu.
Bersiaplah, jika traveler berlibur dengan 7 kepribadian ini.
Pulang-pulang uangmu mungkin hanya tinggal kenangan, seperti dilansir TribunTravel.com dari asiaone.com.
1. Traveling dengan penggila makanan

Jika kamu pergi dengan teman yang doyan jajan pasti traveler akan diajak mencoba seluruh makanan yang ada di sana.
Saat ini penggila makanan tidak selalu buruk dalam dompet jika mereka memiliki anggaran yang terencana.
Tapi hati-hati untuk penggila makan kelas atas.
Bisa saja mereka mengajakmu mencicipi makanan yang ada di restoran bintang 5.
Jika traveler memiliki grup seperti ini, jangan merasa terpaksa untuk bergabung dengan mereka dalam perjalanan kuliner mahal.
Biarkan mereka menjelajahi restoran mereka sendiri, sementara kamu bisa mempertahankan anggaran lainnya.
Tentu saja, kamu bisa bergabung dengan mereka sesekali.
2. Suka nitip

Kelompok jenis ini cukup menyusahkan.
Biasanya diawal mereka berjanji untuk tidak membawa banyak barang saat pulang, namun pada kenyataanya tidak.
Banyak barang yang mereka beli hingga tak muat masuk dalam tasnya sendiri.
Lantas?
Jelas koper orang lain jadi sasarannya.
Kalau kopermu lebih dari bagasi pesawat siapa yang akan membayarnya?
Menyebalkan bukan?
3. Pemabuk

Sesekali berpesta di club mungkin menyenangkan.
Tapi kamu perlu tau siapa dari temanmu yang kurang bertanggung jawab.
Orang-orang yang masuk ke dalam kamar hotel dengan keadaan mabuk biasanya mendapatkan uang jaminan bahkan bisa juga disita.
Mereka bisa mengamuk dalam hotel, memecahkan TV di kamar, merusak bak mandi, atau meninggalkan noda yang tak terkatakan di kasur dan karpet.
Kalau sudah seperti itu jelas akan banyak keluar uang untuk apa yang mereka lakukan.
4. Tidak bisa beradaptasi

Biasanya kepribadian seperti ini susah beradaptasi dengan kehidupan baru di luar sana.
Ini adalah orang yang bersikeras hanya memikirkan keinginannya.
Bahkan untuk makan sekali pun.
Orang yang tidak bisa beradaptasi juga mengeluh tentang cuaca (terlalu panas, terlalu dingin, terlalu kering, terlalu basah), kamar hotel, kurangnya mesin cuci, dan sebaginya.
Selain menyebalkan, teman jenis ini juga bisa membuat pengeluaran kita memuncak.
Misalnya, jenis ini sering menolak berjalan karena terlalu dingin atau panas, dan ingin ke mana-mana.
Mereka tidak akan menghemat uang dengan makan seperti penduduk setempat, yang dapat menaikkan biaya makan (mereka mungkin bersedia membayar untuk makan restoran China di Rusia, misalnya. Untuk setiap makan).
Pemborosan sekali.
5. Tukang pinjam

Teman seperti ini biasanya memperlakukanmu dan orang lain dalam grup perjalanan.
Kamu akan jadi ATM berjalannya.
Mereka sepertinya tidak pernah memiliki uang tunai untuk membayar makanan, untuk pertunjukkan, untuk souvenir, untuk apa saja.
Setiap kali dia membutuhkan uang mereka akan berpaling kepada dan melihatmu.
Awalnya mereka akan berjanji untuk membayar kembali setelah pulang (dan semoga itu benar), tetapi sementara itu, mereka mengacaukan anggaran liburanmu.
6. Tukang tidur

Si tukang tidur akan sangat merepotkanmu jika perjalannmu semua terjadwal.
Jika itu adalah tur kelompok, dan kamu harus tinggal dengan si tukang tidur bersiap-siap untuk kehilangan banyak hal.
Jenis-jenis orang seperti ini tidak akan pernah tepat waktu untuk sarapan di hotel, dan mereka tidak akan pernah siap untuk naik bus wisata tepat pada jam 9.30 pagi.
7. Si improvisasi

Orang jenis ini biasanya akan datang lebih dulu dan kemudian mencari hotel nanti.
Kebiasaan itu sering mengarah ke menemukan kamar hotel terburuk atau paling mahal, tergantung pada keberuntunganmu dengan pemesanan.
Improviser juga ingin pergi ke tujuan wisata terkenal, seperti Patung Liberty atau Menara Eiffel, tanpa membeli tiket terlebih dahulu.
Ini membuat traveler terperangkap dalam antrian tiga jam, dan terkadang dia bisa meninggalkanmu membeli tiket dari calo.
Para improvisasi biasanya tidak menyesali semua ini.
Bagi mereka, apa yang mereka lakukan adalah bagian dari kesenangan bepergian.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)