Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Semua orang pasti tahu tentang satu di antara landmark terkenal India, Taj Mahal.
Taj Mahal terkenal dengan kemegahan arsitektur dan keindahan batu marmernya yang berwarna putih.
Sayangnya, keindahan Taj Mahal kini mulai ternoda.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, batu marmer Taj Mahal kini berubah menjadi hijau.
Hal ini menyebabkan pengadilan tinggi India mengecam pemerintah karena gagal melindungi Taj Mahal di tengah-tengah berbagai peringatan tentang warna Taj Mahal yang semakin kentara akibat polusi.
Batu marmer landmark yang terletak di Agra ini sebenarnya berwarna putih cemerlang.
Namun, seiring waktu batu marmer Taj Mahal berwarna kekuningan sampai akhirnya beberapa bagian telah berubah menjadi hijau dan hitam.
Sejumlah pihak berwenang mengatakan, situs warisan dunia UNESCO ini telah menguning karena asap di kawasan itu.
Sementara, banyak serangga meninggalkan sejumlah noda hijau di dinding belakangnya.
Dinding belakang Taj Mahal juga menghadap Sungai Yamuna yang sangat tercemar.
Warna batu marmer, "Pertama-tama, berubah menjadi kuning. Sekarang terlihat hijau dan hitam," kata seorang hakim Mahkamah Agung setelah melihat foto-foto terbaru dari monumen itu.
Berbagai metode, termasuk menggunakan mudpacks (pasta lumpur) untuk menghilangkan noda dari marmer - telah digunakan sejak para konservasionis pertama kali mengeluarkan peringatan mengenai perubahan warna Taj Mahal.
Pihak berwenang juga mengumumkan rencana awal tahun ini.
Yakni, membatasi jumlah pengunjung untuk mengurangi kerusakan marmer.
Namun, hal itu tampaknya hanya memberi pengaruh kecil.
Pengadilan tinggi mengatakan kepada pemerintah India, "Tampaknya kalian tidak memiliki keahlian atau memang memiliki (tetapi) tidak ingin menggunakannya, atau kalian benar-benar tidak peduli (pada Taj Mahal)."
"Kalian semua tampak tak berdaya. Uang seharusnya tidak menjadi pertimbangan... Kita harus menyelamatkannya."
Hakim agung M.B. Lokur dan Deepak Gupta memberi waktu kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan pemerintah negara bagian Uttar Pradesh seminggu untuk menanggapi kritik ini.
Ini bukan pertama kalinya pengadilan tinggi mengkritik pemerintah India tentang masalah ini.
Pada Februari, mereka telah memperingatkan pendekatan 'ad hoc' yang dilakukan pemerintah India dapat membahayakan monumen itu.
Taj Mahal dibangun pada abad ke-17 oleh kaisar Mughal Shah Jahan sebagai makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan pada 1631.
Taj Mahal telah menarik kunjungan beberapa orang paling terkenal di dunia, dan sering menjadi jujukan bagi para pemimpin dunia pada kunjungan kenegaraan ke India.