lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan asal Singapura, Singapore Airlines, mengumumkan pada Senin (30/4/2018) bahwa camilan kacang tanah berhenti disajikan dalam penerbangan.
Kebijakan ini diterapkan setelah kejadian anak balita yang mengalami reaksi alergi yang berat terhadap kacang tanah.
Pertimbangan lainnya adalah banyaknya kasus serupa terjadi pada maskapai penerbangan lainnya.
Sebelumnya, beberapa maskapai penerbangan selain Singapore Airlines sudah sejak lama menghentikan pemberian camilan kacang tanah ke penumpang.
Sebut saja Qantas, Air New Zealand, dan British Airways.
Pihak maskapai dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa mereka berhenti memberikan camilan kacang tanah pada semua kelas kabin sejak April ini.
Walaupun jenis kacang lainnya seperti kacang mede, macadamia, dan almond, masih akan diberikan kepada penumpang di kelas-kelas tertentu.
Tahun lalu, maskapai ini mulai mempertimbangkan penghentian camilan kacang tanah setelah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun yang terbang bersama orangtuanya mengalami anafilaksis.
Ini adalah reaksi alergi yang hebat dan mengancam nyawa penderitanya.
Anak tersebut tengah terbang dari Singapura ke Melbourne ketika penumpang lainnya membuka kantung camilan berisi kacang tanah.
Ayah dari anak tersebut mengatakan bahwa anak itu kemudian mulai muntah-muntah, mata membengkak, dan tidak bisa berbicara dengan baik.
Reaksi alergi itu dapat teratasi setelah diberi obat yang dibawa orangtua anak itu.
Dalam beberapa tahun belakangan, sudah ada beberapa laporan mengenai anak-anak lainnya yang menderita reaksi alergi selama penerbangan akibat camilan kacang.
Pada Maret lalu, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun menderita reaksi alergi yang nyaris fatal setelah memakan satu kacang mede saat penerbangan dari Aruba ke New York dengan American Airlines.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Singapore Airlines Hentikan Camilan Kacang untuk Penumpang, Ini Alasannya...
