Breaking News:

Jadi Gunung Paling Populer di Dunia, Simak 4 Fakta Menarik tentang Gunung Everest

Meski sudah mendunia, ternyata ada beberapa hal yang belum banyak diketahui tentang Gunung Everest.

en.wikipedia.org
Gunung Everest 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sih yang tak kenal Gunung Everest?

Gunung Everest memang sudah terkenal di seluruh dunia dan menjadi puncak impian bagi para pendaki.

Yup, banyak pendaki yang ingin menaklukkan gunung tersebut.

Meski sudah mendunia, ternyata ada beberapa hal yang belum banyak diketahui tentang Gunung Everest.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum empat fakta unik tentang Gunung Everest dari laman Listverse.

1. Ada dua orang yang pernah mendaki Gunung Everest 21 kali.

(listverse.com)

Dua orang yang berasal dari suku Sherpa, Apa Sherpa dan Phurba Tashi, memegang rekor dalam pendakian Everest.

Masing-masing telah berhasil mencapai puncak Everest 21 kali.

Phurba mencapai atap dunia ini tiga kali pada 2007 saja, dan Apa telah mendakinya hampir setiap tahun antara 1990 dan 2011.

2 dari 4 halaman

Apa mengatakan, dia telah melihat perubahan yang jelas di Everest yang disebabkan oleh pemanasan global selama bertahun-tahun.

Dia berbicara tentang kekhawatirannya tentang mencairnya salju dan gletser, yang menampakkan batu karang dan membuat Gunung Everest semakin sulit untuk didaki.

Dia juga khawatir untuk kesejahteraan suku Sherpa, setelah kehilangan rumahnya sendiri dalam banjir yang disebabkan oleh gletser yang mencair.

Apa juga mendedikasikan beberapa pendakian Everest-nya untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.

2. Sejarah 450 juta tahun.

(listverse.com)

Meskipun Pegunungan Himalaya terbentuk 60 juta tahun lalu, sejarah Everest sebenarnya jauh lebih tua.

Batu kapur dan batu pasir di puncak Gunung Everest pernah menjadi bagian dari lapisan sedimen bawah laut 450 juta tahun yang lalu.

Seiring waktu, batuan dasar laut itu terdorong ke atas dengan kecepatan hingga 11 centimeter per tahun, hingga akhirnya mencapai posisi saat ini.

Formasi bagian atas Everest sekarang mengandung fosil laut makhluk laut dan cangkang hewan yang pernah menempati samudera sebelumnya.

Penjelajah Noel Odell pertama kali menemukan fosil yang terkubur di dalam batuan Everest pada 1924.

3 dari 4 halaman

Hal ini membuktikan gunung tersebut dulunya berada di bawah permukaan laut.

Spesimen batuan pertama dari Everest dibawa kembali oleh pendaki Swiss pada 1956 dan oleh tim pendakian Amerika pada 1963.

3. Antrian pendaki gunung yang luar biasa.

(listverse.com)

Meskipun mendaki Gunung Everest menghabiskan biaya ribuan dolar, ada semakin banyak orang yang berupaya mencapai puncaknya.

Pada 2012, pendaki gunung Jerman, Ralf Dujmovits, menangkap foto mengejutkan yang menunjukkan ratusan pendaki berbaris untuk mencapai puncak Everest.

Ralf memutuskan untuk kembali ke South Col of the Mountain karena kondisi cuaca yang buruk ketika dia melihat antrean pendaki yang sangat panjang.

Pada 19 Mei 2012, pendaki mengerumuni satu tengara dekat puncak dan harus menunggu selama dua jam.

Hanya dalam waktu setengah hari, 234 orang berhasil mencapai puncak.

Namun, empat orang tewas, sehingga menimbulkan kekhawatiran besar atas proses pendakian.

Spesialis Nepal tahun itu menambahkan tali pegangan baru untuk mengurangi kemacetan, dan bahkan ada ide untuk memasang tangga permanen menuju puncak Everest.

4 dari 4 halaman

4. Gunung paling kotor di dunia.

(listverse.com)

 

Banyak dokumentasi foto yang diambil para pendaki dalam perjalanan ke puncak Everest, tetapi kita jarang melihat foto-foto dari apa yang mereka tinggalkan.

Tak hanya jasad pendaki, tetapi juga diperkirakan ada 50 ton sampah di Gunung Everest.

Lerengnya dipenuhi dengan botol oksigen yang kosong, peralatan pendakian, dan kotoran manusia.

Ekspedisi Eco Everest telah mencapai gunung setiap tahun sejak 2008 untuk mengatasi masalah tersebut, dan mereka telah mengumpulkan lebih dari 13 ton sampah dalam satu tahun.

Pemerintah Nepal telah memberlakukan aturan baru mulai tahun 2014, setiap pendaki harus membawa 8 kilogram sampah saat menuruni gunung, karena kalau tidak, akan dikenai denda 4.000 dolar AS.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Gunung EverestHimalayaNepal Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved