TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pastinya sering melihat video-video panda di media sosial.
Tingkahnya yang kocak dan menggemaskan terkadang bikin gemas ingin bawa pulang.
Meski begitu tapi panda tak bisa jadi hewan peliharaan ya guys.
Jika penasaran, traveler bisa lihat ke Taman Safari Indonesia di Bogor atau bisa langsung ke China.
Dilansir TribunTravel.com dari rd.com, berikut ini 10 fakta panda yang bakal buat kamu makin cinta.
1. Panda tumbuh begitu singkat

Berat bayi panda sekitar 5 ons dan telah dibandingkan ukurannya dengan mentega.
Namun dalam setahun, panda bisa tempat tumbuh hingga sekitar 100 kilogram; panda dewasa sepenuhnya bisa mencapai enam kaki panjangnya dan mencapai 350 pon.
2. Pemakan banyak bambu

Secara teknis panda adalah hewan kernivora.
Tetapi makanan mereka hampir sepenuhnya terdiri dari bambu.
Karena tanaman tersebut tidak memiliki banyak nilai gizi, panda memakan hingga 85 pon bambu sehari untuk mempertahankan tingkat energinya.
Tetapi semua serat itu memiliki efek samping:
Panda dewasa dapat menghasilkan lebih dari 60 pon kotoran dalam 24 jam.
3. Memiliki 6 jari di masing-masing kaki

Tidak seperti anggota keluarga beruang lainnya yang memiliki sedikit atau tidak memiliki ketangkasan dalam cakar mereka, panda justru memiliki "jempol" yang berlawanan, bersama dengan lima jari lainnya, yang membantu mereka memegang bambu dan membuang batang dan daun tanaman sebelum makan.
4. Penduduk asli China

Hewan yang satu ini asalnya adalah dari China tengah, khususnya di provinsi Sichuan, Shaanxi, dan Gansu.
Menurut Smithsonian's National Zoo, panda pernah tinggal di dataran rendah, tetapi harus pindah ke hutan bambu di pegunungan karena pertanian dan pembukaan hutan.
5. Bisa sangat berbahaya

Nah meski makan bambu bukan berarti panda lemah.
Sebagai kelompok beruang panda juga sangat agresif loh.
Beruang tidak hanya bisa menghancurkanmu dengan tubuh yang berat, tetapi mereka juga memiliki gigi dan otot rahang yang sangat kuat yang mereka gunakan untuk menghancurkan bambu yang keras.
6. Panda tidak hibernasi

Panda tidak tidur musim dingin seperti kebanyakan beruang lainnya.
Sebaliknya, mereka menuruni pegunungan tempat mereka tinggal untuk menemukan suhu yang lebih hangat.
7. Panda suka tidur siang

Alih-alih tidur sepanjang malam, panda liar malah tidur siang setelah makan dua hingga empat jam terakhir.
Di musim panas, mereka bisa tidur selama enam jam atau lebih.
Mereka juga tidak peduli dengan posisi mereka tidur.
Mereka bisa tidur di punggung, samping, atau perut; meringkuk seperti bola; atau semua tergeletak keluar.
8. Suka sendirian

Panda dewasa tidak menghabiskan banyak waktu berinteraksi satu sama lain, dan mereka umumnya adalah hewan yang pendiam.
Namun, kadang-kadang mereka berkomunikasi melalui sebuah tanda.
9. Warna hitam dan putih pada panda

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berspekulasi mengapa bulu panda diwarnai seperti itu.
Satu keyakinan adalah mereka membantu kamuflase di hutan bambu dan di salju, dan yang lain menilai jika itu membantu mereka mempertahankan suhu tubuh yang sesuai, karena hitam menyerap panas dan putih mencerminkan itu.
Namun pada tahun 2017, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Ecology mengklaim bahwa teori kamuflase sebenarnya benar, menyatakan jika bulu putih membantu hewan bersembunyi di habitat bersalju sementara bulu hitam digunakan untuk kamuflase dan komunikasi.
Para penulis penelitian percaya telinga hitam mereka adalah tanda agresi terhadap predator dan bulu hitam di sekitar mata mereka membantu mereka mengidentifikasi panda lainnya.
10. Hewan yang terancam punah

Sekarang hanya ada sekitar 1.800 panda yang tersisa di alam liar menurut World Wildlife Fund.
Status konservasi mereka "rentan," hanya satu langkah di atas "yang terancam punah".
Faktor utama untuk status ini adalah perburuan dan hilangnya habitat karena pembangunan jalan dan rel kereta api.
Untungnya, organisasi seperti World Wildlife Fund meletakkan semua tangan di dek untuk melestarikan habitat mereka dan menjaga panda sekitar selama bertahun-tahun yang akan datang.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)