lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki 2.700 anak tangga bukanlah hal mudah.
Bagi orang dengan kondisi tubuh yang normal hal itu akan melelahkan.
Namun Mandy Horvath berhasil menaklukkan ribuan anak tangga yang ada Incline Manitou, Amerika Serikat, tanpa kaki.
Kedua kaki milik Horvath telah diamputasi dan terkadang ia menjelma menjadi wanita bionik, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman krdo.com.
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, Horvath terlihat berjalan menaiki tangga di Incline.
Tempat ini terkenal dengan pendakian melelahkan yang berada di dekat pangkalan Pikes Peak.
Lokasi ini adalah daerah yang terhubung dengan kereta api yang berada di ketinggian 2 ribu kaki.
Jalanan setapak ini memiliki pemandangan yang indah dan menakjubkan, apalagi jika mampu sampai ke puncaknya.
Perjuangan Horvath pada hari Senin yang melelahkan menjadi inspirasi bagi orang yang melihatnya.
Ia sengaja melakukan perjalanan ini untukmendukung Limb Loss Awareness Month.
"Sepengatahuanku, aku adalah wanita pertama dengan kedua kaki yang diamputasi hingga sampai puncak. Aku sangat bersyukur atas hidupku dan kemampuan yang benar-benat ada," tulis Horvath di Facebook.
Butuh waktu dua jam untuk sampai ke puncak.
Saat naiknya Horvath harus menaiki ribuan anak tangga dan ketika pulang ia melalui jalur Barr Trail yang tak banyak tanjakan, tetapi lebih jauh.
Ia menjelaskan bahwa tak ada latihan khusus untuk mekukan hla ini, baginyasiapaun bisa menarik diri dari keluar dari keterbatasan yang dimiliki.
"Perjuangan seseorang adalag perjuangan mereka, tetapi saat yang sama kita semua memilikinya. Tak ada yang mustahil dan selalu ada harapan," ujar Horvath.
Horvath kehilangan kakinya ketika dia ditabrak kereta api di Steele City, Nebraska pada tahun 2014.
Ia mengatakan saat itu sedang minum sedikit tetapi pingsan dan terbangun di ambulans bersama para medis yang berusaha menyelamatkan kakinya.
Saat ini Horvath menginspirasi banyak orang dengan pencampaiannya dan mendapatkan ribuan komentar di media sosial yang menunjukkan dukungan dan berkata," "Jika ia bisa, siapapun bisa."
