TRIBUNTRAVEL.COM - Saat cuaca sedang tidak bersahabat, penerbangan bisa jadi satu mimpi buruk.
Cuaca sedang baik saja kita kadang masih takut terbang, apalagi saat cuaca buruk?
Bagi para traveler yang kerap naik pesawat, pasti pernah mendengar istilah turbulensi.
Turbulensi adalah saat pesawat terguncang karena perubahan kecepatan udara yang terjadi dalam waktu singkat.
Umumnya, turbulensi terjadi saat pesawat melintasi gumpalan awan.
Walaupun di film-film kita biasa disuguhkan pemandangan turbulensi saat cuaca buruk, ternyata cuaca buruk tidak selalu menjadi penyebab dari turbulensi.
Saat pesawat diperkirakan akan mengalami turbulensi, biasanya kapten dan kru maskapai penerbangan akan menginformasikannya kepada penumpang pesawat.
Melansir Popsugar, turbulensi akan lebih sering terjadi seiring naiknya ketinggian pesawat terbang.
Menno Kroon, pilot di KLM mengatakan pada Popsugar, di ketinggian tertentu, turbulesi muncul ketika udara mengalir secara vertikal, dari rendah ke tinggi.
Walaupun terasa menyeramkan, sebenarnya turbulensi tidak berbahaya.
Yang menjadikan turbulensi berbahaya justru kondisi dalam kabin.
Apabila awak pesawat terlambat menginfokan kepada penumpang dan kemudian terjadi kepanikan, bisa jadi nyawa penumpang pesawat ada dalam bahaya.
Saat pesawat berguncang, sebaiknya penumpang tetap duduk di kursinya masing-masing dan tetap tenang.
Jangan panik karena tekanan udara yang tak stabil bisa memengaruhi aliran darah serta pasokan oksigen ke otak.
Ikuti baik-baik anjuran kru pesawat agar kondisi tetap kondusif.
Berpikiran positif juga merupakan satu kunci agar tetap tenang selama turbulensi terjadi.
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Terkena Turbulensi Dalam Pesawat, Penyuka Traveling Mesti Paham Nih