Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang memiliki kekayaan kuliner yang sudah mendunia.
Bahkan, makanan Jepang sendiri sudah menjamur di Indonesia.
Tengok saja banyaknya restoran Jepang yang semakin mudah ditemukan.
Namun, berbicara tentang makanannya, Jepang juga punya sejumlah olahan daging sapi yang beragam.
Pasalnya, konsumsi daging sapi di Jepang semakin meningkat sejak era Meiji atau sekitar akhir abad ke-19.
Selain itu, olahan daging sapi di Jepang juga mendapat pengaruh kuliner Barat.
Kali ini TribunTravel.com telah merangkum kuliner khas Jepang yang berbahan utama daging sapi dari laman gurunavi.com.
1. Nikujaga

Nikujaga berarti 'daging dengan kentang' dan diperkirakan telah ada sejak era Meiji dengan pengaruh dari masakan Barat.
Kini, nikujaga adalah hidangan daging sapi khas Jepang yang menjadi satu di antara jenis makanan rumahan.
Di Tokyo, babi umumnya digunakan, tetapi di Osaka dan Jepang barat, daging sapi adalah pilihan yang lebih disukai untuk dimasak nikujaga.
Bumbunya pun sederhana, yakni kecap asin dan mirin, serta tergantung pada pembuatnya.
Sementara sejumlah bahan lain seperti konyakku, wortel, dan kacang polong hijau ditambahkan untuk memperkaya rasa, warna, dan teksturnya.
2. Gyutan

Gyutan, atau lidah sapi, adalah kelezatan yang paling terkenal di kota utara Jepang, Sendai.
Irisan tebal lidah sapi dipanggang dengan aroma yang khas, dan dibumbui dengan garam atau saus standar Jepang.
Tekstur kenyal inilah yang membuatnya banyak disukai.
Selain itu, gyutanpopuler bagi mereka yang sedang diet karena kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah lemak.
Gyutan biasa dimakan dengan nasi dan sering disertai dengan ubi parut.
Kadang-kadang juga disajikan di restoran izakaya dan yakitori dalam bentuk sate.
3. Motsunabe dan Motsuyaki


Motsu mengacu pada jeroan, mulai dari usus dan perut hingga lidah sapi.
Orang Jepang suka makan motsu untuk karena tekstur dan rasanya yang kaya.
Hidangan ini populer di kalangan pengunjung yang sadar akan kesehatan yang percaya bahwa jeroan menyediakan sumber kolagen yang kaya.
Serta menjadi suplemen gizi yang populer di Jepang untuk menjaga kehalusan dan kekenyalan kulit.
Cara umum untuk menikmati jeroan di Jepang termasuk motsunabe.
Yakni, motsu direbus dalam sup kaldu miso atau dalam hotpot pedas a la Kyushu, dan motsuyaki, motsu yang dipanggang dengan garam atau saus.
4. Gyu Kushi

Osaka merupakan daerah asal gyu kushi, yang berarti 'daging sapi yang ditusuk'.
Irisan daging sapi ditusukkan pada satu batang, dilapisi tepung roti dan digoreng hingga renyah keemasan.
Biasanya, sajian ini dihidangkan bersama saus kuah Worcestershire dan di Osaka, diberi kubis segar.
Gyu kushi juga sering dinikmati dengan sgelas dingin bir Jepang.
5. Hayashi Rice

Hayashi rice adalah salah satu jenis yoshoku paling awal atau makanan Barat yang diadopsi ke dalam masakan Jepang selama era Meiji.
Ini berupa daging sapi dimasak hingga berwarna cokelat gelap dengan bawang, jamur kancing, dan wortel, dan disajikan dengan nasi.
Penggunaan saus demi-glace memberinya warna cokelat yang kaya rasa.