TRIBUNTRAVEL.COM - Pendakian Gunung Semeru kembali di buka per 4 April 2018 mendatang.
Sebelumnya pendakian Gunung Semeru ditutup selama tiga bulan.
Pembukaan pendakian ini tertuang dalam surat pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), nomor PG.153/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/3/2018.
Gunung Semeru sempat ditutup guna pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian.
Dilansir dari akun Instagram @tnbromotenggersemeru pembukaan tersebut juga hasil rapat koordinasi pembukaan Gunung Semeru tahun 2018 di Warung Apung Pondok Asri, Kabupaten Lumajang.
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Besar TNBTS beserta staf, Kapolsek Senduro, Danramil Senduro, Kodim 0821 Lumajang, Dinas Kesehatan Kab. Lumajang, Basarnas, PVMBG Gn. sawur,BPBP Kab. Lumajang, Disparbud Kab.Lumajang, Puskesmas Senduro, Polres Lumajang, Danramil Pasrujambe, Kapolsek Pasrujambe, Camat Senduro dan Pasrujambe, Sahabat Volunteer Semeru, Kades Ranupani serta Paguyuban Porter,jip dan Parkir Ranupani.
Dengan rapat ini memutuskan jalur pendakian Gunung Semeru dibuka untuk kegiatan wisata minat khusus pada tanggal 4 April 2018.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan cuaca dan iklim di sekitar TNBTS sudah cukup kondusif untuk aktivitas pendakian.
"Juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat Ranu Pane kembali. Setelah tiga bulan ditutup, Ranu Pane jadi 'kota mati'," tuturnya seperti dilansir dari KompasTravel, Sabtu (31/3/2018).
"Untuk kuota (pendakian) masih 600 (orang) per hari dan pendaftaran via booking online," katanya.
Satu kelompok pendakian diisi minimal tiga pendaki dan maksimal 10 pendaki.
Pendaki juga tidak diperbolehkan sampai puncak Mahameru.
Untuk booking online, tahun ini berlaku bagi wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara.
Ini link pendaftaran pendakian Gunung Semeru.
Alasan Penutupan Gunung Semeru pada Januari 2018
Pendakian ke Gunung Semeru ditutup total mulai 1 Januari 2018.
Penutupan tersebut tertuang dalam surat pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), nomor PG.4/T.B/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2017.
Penutupan pendakian tersebut diambil untuk pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian.
Pihak TNBTS juga beralasan demi menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat mengungkapkan ada beberapa alasan yang menyebabkan ditutupnya semua jalur pendakian ke Gunung Semeru.
Antara lain melihat intesitas curah hujan yang tinggi hingga beberapa bulan ke depan, dilihat tidak baik dari segi keselamatan.
"Lalu untuk recovery (pemulihan) ekosistem jalur pendakian. Mengingat setelah sembilan bulan kawasan tersebut dikunjungi pendaki yang relatif tidak sedikit, sehingga untuk mengembalikan ekosistem kawasan secara alami kita tutup kawasan tersebut," ujarnya saat dihubungi KompasTravel, Selasa (19/12/2017).
Selain itu juga pihak TNBTS ingin melakukan perbaikan, dan pemeliharaan sarana prasarana di jalur pendakian, demi kenyamanan pendaki.
Adapun tindakan ini memang dilakukan setiap tahunnya.
Namun, lama waktu penutupan, tergantung banyaknya atau besarnya pemulihan yang dilakukan.
Untuk waktu berakhirnya penutupan tersebut, pihak TNBTS belum bia memastikan, karena perlu tinjauan lebih lanjut secara berkala.
Syarif Hidayat mengatakan, mungkin minimal tiga bulan, atau lebih.
"Bisa minimal tiga bulan atau jika ada pertimbangan lain bisa lebih dari itu. Jadi untuk penutupan sampai kapannya kita liat perkembangan di lapangan," pungkasnya.
(TribunTravel.com /Arif Setyabudi)