TRIBUNTRAVEL.COM - Taukah traveler bagaimana cara kerja ramalan cuaca modern?
Ramalan cuaca modern bergantung pada simulator komputer yang rumit.
Simulator-simulator ini menggunakan semua persamaan fisika yang menggambarkan atmosfer, termasuk pergerakan udara, kehangatan matahari, dan pembentukan awan dan hujan.
Peningkatan bertahap dalam perkiraan dari waktu ke waktu.
Tapi sebenarnya kamu tidak perlu menggunakan super komputer untuk memprediksi bagaimana cuaca ke depannya.
Dilansir dari sciencealert.com, kamu cukup melihat bagaimana bentuk awan, maka traveler dapat memprediksi apakah hujan sedang berlangsung.
Cara ini telah dikenal di seluruh budaya selama ribuan tahun.
Nah, jika kamu ingin mengatahui apakah cuaca akan berubah dalam beberapa jam ke depan, ada 6 bentuk awan yang harus diperhatikan
1. Cumulus
Pada suatu hari yang cerah, radiasi matahari memanaskan tanah, yang pada gilirannya memanaskan udara tepat di atasnya.
Udara hangat ini naik secara konveksi dan membentuk Cumulus, awan berbulu putih kecil yang seperti kapas.
Jika traveler melihat langit yang dipenuhi dengan cumulus, maka hari itu mungkin tidak akan hujan.
Sebab awan cumulus umumnya tidak hujan, tapi sedang dalam cuaca cerah.
2. Cumulonimbus
Sementara Cumulus kecil tidak hujan, jika kamu melihat Cumulus semakin membesar dan memanjang lebih tinggi ke atmosfer, itu pertanda bahwa akan terjadi hujan lebat.
Ini biasa terjadi pada musim panas, dengan pagi hari Cumulus berkembang menjadi awan Cumulonimbus (hujan badai) di sore hari.
3. Cirrus
Cirrus terbentuk sangat tinggi di atmosfer.
Mereka halus, yang seluruhnya terdiri dari kristal es jatuh melalui atmosfer.
Jika Cirrus dibawa secara horizontal oleh angin yang bergerak pada kecepatan yang berbeda, mereka mengambil bentuk kait yang khas.
Jika kamu melihat awan Cirrus semakin menipis dengan menunjukkan bahwa bagian depannya semakin dekat, memberikan kode bahwa akan hujan dalam 12 jam ke depan.
4. Stratus
Stratus adalah lapisan awan rendah berkelanjutan yang menutupi langit.
Stratus terbentuk oleh udara yang naik lembu atau oleh angin ringan yang membawa udara lembap di atas permukaan tanah atau laut yang dingin.
Awan Stratus tipis, jadi sementara kondisi mungkin terasa suram, hujan tidak mungkin, dan paling banyak akan menjadi gerimis ringan.
Stratus identik dengan kabut, jadi jika kamu pernah berjalan di gunung pada hari berkabut, kamu telah berjalan di awan ini.
Berita ini telah dimuat di Intisari.grid.id dengan judul Tak Perlu Pakai Ramalan Cuara, Cukup Lihat 4 Bentuk Awan Ini, Maka Kita Akan Tahu Cuaca ke Depannya