Breaking News:

Miris! Pulau di Samudera Pasifik Ini Malah Dipenuhi Sampah Meski Tak Terjamah oleh Manusia  

Pulau terpencil di bagian selatan Samudera Pasifik malah dipenuhi sampah, padahal tidak dihuni manusia. Kok bisa?

amusingplanet.com
Pulau Henderson 

Laporan Wartawan TribunTravel, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Sampah dan polusi sudah menjadi permasalahan global yang membutuhkan tindakan mendesak untuk menanggulanginya.

Bahkan, sampah dan polusi pun sudah menjangkau ke sudut-sudut terpencil di dunia ini.

Termasuk sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik bagian selatan.

Dikutip TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, Pulau Henderson terletak di antara Selandia Baru dan Chile.

Juga menjadi satu bagian dari gugusan kepulauan Pitcairn.

Di gugusan kepulauan inilah, pada 1789, para pemberontak HMS Bounty mencari tempat perlindungan yang aman, dan akhirnya menetap di Pulau Pitcairn, yang terletak sekitar 190 km dari Henderson.

Pulau Pitcairn sendiri adalah satu-satunya pulau yang dihuni dalam gugusan kepulauan tersebut.

Tidak ada yang tinggal menetap di Pulau Henderson, selain kunjungan sesekali dari ilmuwan.

Sehingga populasi Pitcairn yang semakin berkurang, hampir tidak ada turis di sini.

2 dari 4 halaman

Daratan utama terdekat pun lebih dari 5.000 kilometer jauhnya.

(amusingplanet.com )
(amusingplanet.com)

Namun ada satu hal yang aneh di Pulau Henderson yang tidak terjamah manusia ini.

Apa yang seharusnya menjadi pantai berpasir murni dan bersih malah dipenuhi sampah.

Mulai dari jaring ikan, pelampung, botol air, helm, hingga potongan plastik besar berbentuk persegi panjang.

Para peneliti memperkirakan ada sekitar 38 juta keping plastik, dengan berat total 18.000 kg, yang tersebar di sekitar perairan pulau itu.

Mayoritas puing-puing sampah atau sekitar 68 persen dari totalnya bahkan tidak terlihat karena terkubur di bawah pasir.

Setiap meter persegi dari pantai Henderson memiliki antara 20 dan 670 keping plastik di permukaannya.

Dan antara 50 dan 4.500 puing sampah terkubur pada kedalaman 10 sentimeter teratas dari pasirnya.

Sekitar 3.750 potongan sampah baru juga tedampar di pantai utara pulau itu setiap harinya.

Jika perkiraan ini benar, Pulau Henderson kemungkinan besar memiliki kepadatan pencemaran plastik tertinggi yang pernah dilaporkan di dunia.

(amusingplanet.com)
(amusingplanet.com)
3 dari 4 halaman

Pertanyaannya, darimana semua sampah ini berasal?

Tentu dari laut.

Pulau Henderson terletak di pinggiran Southern Pacific Gyre, sebuah arus laut yang berputar dan berukuran besar di antara Australia dan Amerika Selatan, yang dibatasi oleh Khatulistiwa.
Pola rotasi arus laut ini menarik sampah dari seberang Samudra Pasifik Selatan dan benua-benua yang jauh.

Untuk kemudian mendamparkan sampah itu di pantai Henderson.
Fenomena serupa juga terjadi di belahan bumi Utara, di mana plastik dari sekitar Samudera Pasifik bagian utara terdampar di pantai Kamilo Hawaii.

Jennifer Lavers, seorang ilmuwan dari University of Tasmania yang memimpin sebuah penelitian, telah menelusuri sumber puing-puing sampah di Pulau Henderson.

Hasilnya, sampah tersebut berasal dari 24 negara yang berbeda dari semua benua.

Setelah sampah plastik berkumpul di pulau itu, radiasi sinar UV matahari membuat plastik rapuh dan pecah menjadi ratusan atau bahkan ribuan keping.

Bahkan, beberapa di antara puing tersebut berukuran kurang dari 2 milimeter.

Sampah itu pun terkubur dalam pasir dan menjadi bagian permanen dari pulau itu.

(amusingplanet.com)

Padahal, wilayah Pulau Henderson dulu pernah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1988.

4 dari 4 halaman

Laman UNESCO masih menggambarkan pulau itu sebagai 'salah satu dari beberapa pulau karang di dunia yang ekologinya secara praktis belum terjamah oleh kehadiran manusia.'

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Samudera PasifikPulau HendersonPulau PitcairnJennifer LaversHawaii
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved