TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang selalu menawarkan keunikan dari setiap sudutnya.
Selain ragam budayanya unik, Jepang juga memiliki berbagai macam cerita sejarah yang membuat kita geleng kepala.
Seperti pada satu ragam budayanya kali ini yang disebut dengan Ohaguro.
Ohaguro merupakan sebuah kebiasaan mewarnai gigi dengan warna hitam yang dilakukan oleh wanita Jepang.
Kebiasaan ini sangat populer di Jepang sampai Zaman Meiji.
Kebiasaan ini dilakukan bukan tanpa alasan dan tujuan.
Ternyata, kebiasaan unik dilakukan agar para wanita Jepang dianggap menarik oleh lawan jenis.
Seperti dilansir dari laman ancient-origins.net, hingga akhir abad ke 19 masyarakat masih terdoktrin dengan pernyataan, ciri-ciri wanita yang cantik dan menarik adalah mereka bergigi hitam.
Dan hal ini dianggap sebagai tanda kecantikan wanita oleh masyarakat Jepang.
Gigi yang menghitam memberikan arti lebih dari sekedar tanda kecantikan dalam masyarakat Jepang.
Bagaimana mereka melakukannya?
Pertama, masyarakat Jepang akan merendam tambalan besi ke dalam teh atau sake.
Ketika besi teroksidasi, cairan akan berubah warna menjadi hitam.
Kemudian, cairan ini akan ditambahkan dengan bahan-bahan rempah seperti kayu manis, cengkeh dan adas ke dalamnya.
Ketika cairan ini diminum, maka akan menyebabkan gigi berubah menjadi hitam.
Untuk menjaga gigi tetap hitam, proses ini harus diulangi setiap beberapa hari sekali.
Kebiasaan Ohaguro ini juga telah dipraktikan pada Zaman Edo.
Sejak kapan kebiasaan ini bermula memang tidak diketahui secara pasti.
Namun, tradisi Ohaguro ini menjadi sangat populer untuk beberapa waktu pada masa Heian (dari abad 8-12).
Selama periode ini, para aristokrat, terutama anggota perempuaanya berlatih terus menerus untuk menjadikan gigi mereka berwarna hitam.
Praktik ini dilakukan karena dianggap sebagai lambang keindahan pada masa itu.
Selain gigi hitam, wajah yang putih juga menjadi satu tanda kecantikan yang diinginkan kaum wanita pada masa Heian.
Sayangnya, riasan wajah putih yang terbuat dari bubuk beras itu justru berpotensi menyebabkan gigi seseorang terlihat lebih kuning daripada yang sebenarnya.
Untuk mengatasi hal ini, para perempuan memutuskan untuk mengecat gigi mereka dengan warna hitam.
Ketika gigi seseorang ditampilkan, ilusi yang akan tercipta adalah kecantikan seorang wanita yang tersenyum lebar tanpa menunjukkan giginya.
Selain sebagai praktik kecantikan, Ohaguro juga dianggap dapat memperkuat gigi dan melindungi seseorang dari masalah gigi.
Satu di antaranya mencegah masalah gigi berlubang.
Ohaguro masih terus dipraktikan sampai periode selanjutnya pada masa sejarah Jepang.
Pada periode Edo (sekitar abad 17-19), praktik ini tak hanya dilakukan oleh kaum aristokrat.
Ohaguro mulai dipraktikan kaum wanita secara umum.
Seperti wanita yang sudah menikah, wanita di atas usia 18 tahun dan geisha.
Dengan demikian, selain sebagai tanda kecantikan, gigi hitam juga dianggap sebagai tanda kedewasaan seorang wanita di Jepang.
Berita ini sudah tayang di intisari.grid.id dengan judul Ohaguro, Tradisi Unik Negeri Sakura Sebagai Tanda Kecantikan Wanita Jepang di Masa Lampau