TRIBUNTRAVEL.COM - Melihat Dallol untuk pertama kalinya, traveler akan berpikir sedang berada dalam set film science fiction.
Pemandangannya sungguh memukau dengan kombinasi warna kuning cerah, orange jeruk, hijau, terkadang juga ungu.
Hamparan tanah dan perairan ini terletak di Ethiopia, Afrika dan menjadi tempat terpanas di permukaan bumi.
Bagaikan neraka, suhu harian rata-rata di Dallol mencapai lebih dari 38 derajat celsius.
Dilansir dari extrememarine.org.uk, Dallol memiliki kolam air asin dan mata air panas yang memuntahkan uap beracun secara berkala.
Tak hanya itu, ia juga dipenuhi gas fumarol dan cairan sulfur hijau berpendar yang mempercantik warna permukaan Dallol.
Area seluas 1.150 km persegi ini juga merupakan satu titik terendah di bumi yang ditemukan 125 meter di bawah permukaan laut.
Tak hanya mata air panas, fitur geologis lainnya yang terdapat di Dallol yakni gunung berapi.
Hal ini dikarenakan proses terbentuknya yang berada antara tiga lempeng tektonik yang saling menyebar dan terpisah.
Akibat pergerakan ini, tanah di antara ketiga lempeng menjadi semakin tipis.
Hal ini memungkinkan panas naik dan membentuk retakan, lembah-lembah ini akan retak sepanjang 1-2cm per tahun.
Saat air asin menguap, endapan garam tertinggal di dasar kawah dan membentuk struktur topografi yang unik.
Tak ada makhluk hidup yang dapat hidup di 'neraka' ini, tidak juga burung yang melintas di udaranya.
Sulit untuk percaya, organisme hidup dapat ditemukan hidup di habitat ini, kecuali bakteri-bakteri atau organisme kecil beracun.
Lokasi ini secara tidak langsung juga menggambarkan keadaan di Mars, atau bumi pada masa awal pembentukannya.
Masa awal pembentukkan di mana kehidupan tak akan mungkin berkembang seiring terciptanya oksigen.
Berita ini sudah tayang di intisari.grid.id dengan judul Dallol, Pemandangannya Bak di Surga, Namun Kondisi Lingkungannya Bak di Neraka
Jangan lupa subscribe channel YouTube TribunTravel.com