Breaking News:

Wanita di Spanyol Tewas Usai Jalani Terapi Sengatan Lebah, Ternyata Inilah Penyebabnya

Seorang wanita berusia 55 tahun di Spanyol meninggal karena reaksi alergi terhadap racun lebah saat menjalani perawatan terhadap rasa nyeri.

hswstatic.com
Terapi akupuntur lebah 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Kesehatan merupakan satu hal yang sangat berharga.

Tak jarang, semua orang mengupayakan apapun yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatannya.

Satu di antara cara tersebut adalah melalui metode terapi akupuntur.

Namun, sebelum melakukan akupuntur, agaknya perlu dilakukan pemeriksaan pada tubuh untuk berjaga-jaga supaya tidak mendapat efek yang tidak diinginkan.

Jangan sampai apa yang terjadi pada seorang wanita di Spanyol ini terulang.

Dikutip TribunTravel.com dari laman health.com, seorang wanita berusia 55 tahun di Spanyol meninggal karena reaksi alergi terhadap racun lebah saat menjalani perawatan terhadap rasa nyeri yang disebut apitherapy.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Investigational Allergology and Clinical Immunology, kasus ini menandai kasus kematian akibat dari jenis terapi ini yang dilaporkan pertama kali.

Apakah apitherapy itu, dan mengapa ada orang yang melakukannya?

Ini adalah terapi sengat lebah, di mana seorang praktisi mengambil lebah madu dengan pinset dan menempatkannya di kulit agar tersengat.

2 dari 3 halaman

Satu kali terapi bisa mencakup hingga 80 sengatan.

Sebelumnya, artis Hollywood Gwyneth Paltrow pernah mengatakan, dia biasa menjalani terapi sengatan lebah.

Dalam artikel New York Times 2016, Gwyneth mengatakan apitherapy adalah terapi yang dia coba untuk membantu menyembuhkan peradangan atau pembengkakan dan jaringan parut.

"Saya telah biasa disengat lebah. Ini adalah jenis pengobatan yang berusia ribuan tahun yang disebut apitherapy," kata Gwyneth kepada Times.

"Orang-orang menggunakannya untuk menghilangkan peradangan dan jaringan parut."

"Sebenarnya metode terapi ini sangat luar biasa jika kamu melakukan riset tentangnya."

"Tetapi, sungguh, rasanya sangat menyakitkan."

Wanita yang meninggal dalam kasus ini menghadiri sesi apitherapy setiap empat minggu selama dua tahun untuk mengobati 'kontraktur otot dan stres,' menurut sebuah laporan.

Namun, dalam satu sesi, wanita tersebut 'mengeluarkan bunyi pernapasan yang meninggi (wheezing), kesulitan bernafas/dyspnea, dan kehilangan kesadaran tiba-tiba segera setelah mendapat sengatan lebah.'

Beberapa minggu setelah mengalami anafilaksis (reaksi alergi) parah, wanita itu pun meninggal akibat kegagalan multi-organ.

3 dari 3 halaman

American Apitherapy Society merekomendasikan metode perawatan ini untuk mereka yang menderita multiple sclerosis, ALS, dan arthritis, dan beberapa kondisi lainnya.

Namun, itu sebenarnya bukan praktik medis yang tepat.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Health, Gary Goldenberg, MD, seorang dokter kulit di Mount Sinai Hospital di New York City, memperingatkan metode ini.

"Saya tidak merekomendasikan terapi sengatan lebah sebagai agen antiinflamasi pada pasien," kata Dr. Goldenberg.

"Banyak pasien yang menderita alergi terhadap sengatan lebah dan mungkin tidak mengetahuinya."

Sengatan lebah harus dihindari, imbuhnya, dan tidak dijadikan pengobatan.

Namun, jika kamu memang ingin merasakannya, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SpanyolTribunTravel.comJournal of Investigational Allergology and Clinica Luis Rubiales Arda Guler Fran Garcia Al Ahly Luis Enrique Pedri
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved