Breaking News:

7 Suku Asli dari Berbagai Negara yang Masih Bertahan Hidup, Ritual Kanibalisme Jadi Hal Biasa

Saat mengunjungi negara baru, dan mencoba memahami budayanya, terkadang lebih mudah mencari jawaban dengan menjelajahi masa lalunya.

jimmynelson.com
Maori 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat mengunjungi negara baru, dan mencoba memahami budayanya, terkadang lebih mudah mencari jawaban dengan menjelajahi masa lalunya.

Beberapa negara cukup beruntung memiliki suku yang telah ada selama ratusan tahun dan dapat memberi tahu kamu tentang sejarahnya.

Terkadang, dengan mengunjungi suku-suku ini dan berbicara dengan para tetua tentang tradisi dan kepercayaan mereka, kamu bisa mendapatkan wawasan bagus tentang bagaimana mereka mempengaruhi masyarakat modern.

Atau bagaimana mereka bisa bertahan dengan tradisi lama ditengah modernitas.

Dilansir TribunTravel.com dari laman travelversed.co, 7 suku asli dari berbagai negara yang masih bertahan hidup.

1. Maori - Selandia Baru

(jimmynelson.com)

Menurut sensus 2013, Maoris mewakili sekitar 15% populasi Selandia Baru dengan sekitar 600.000 orang.

Mereka awalnya penduduk asli Polinesia yang tiba di Selandia Baru sekitar tahun 1250 SM.

Maoris terkenal dengan tato wajah mereka yang disebut tā moko, yang di masa lalu hanya orang dengan pangkat tinggi yang akan diterima.

2 dari 4 halaman

Mereka juga populer karena haka, yang merupakan tarian perang yang digunakan oleh All Blacks sebelum pertandingan rugby.

2. Quechua - Peru

(machupicchu-tours-peru.org)

Jika kamu memiliki kesempatan untuk berkelana di sekitar Andes, Amerika Selatan, kamu mungkin menemukan orang-orang Quechua.

Mereka keturunan Inca dan budaya mereka tersebar di Bolivia, Peru, Ekuador, dan Kolombia.

Orang Quechua biasa mengobati gejala mirip malaria dengan kulit pohon cinchona, di mana kamu bisa menemukan kina, bahan utama pil malaria modern.

Mereka juga terkenal mengunyah daun coca untuk meringankan penyakit ketinggian dan melawan kelelahan.

3. Tupi - Brasil

(shutterstock)

Ketika Portugis tiba di Brasil pada 1500an, suku pertama yang mereka temui di sepanjang pantai adalah orang-orang Tupi.

Pada saat itu, diperkirakan populasi mereka mencapai satu juta orang, yang terbagi menjadi beberapa suku 300 sampai 2.000 orang.

Mereka terkenal dengan ritual kanibalisme, karena suku ini percaya bahwa akan mendapatkan kekuatan para prajurit yang mereka makan.

3 dari 4 halaman

4. Sioux - Amerika Serikat

(dsoconnections.org)

Siasa disebut Dakota, orang Sioux dulu tinggal di Sungai Mississippi, dan pertama kali bertemu orang Eropa pada abad ke-17.

Mereka sekarang tinggal di daerah yang saat ini dikenal dengan North Dakota dan South Dakota.

Mereka pada awalnya merupakan suku pertanian yang mengumpulkan padi liar, dan berburu rusa atau kerbau, namun akhirnya menjadi nomaden, berburu bison sebagai gantinya.

Bagian dari budaya mereka digambarkan dalam film Dancing with Wolves , di mana mereka mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit.

5. Tzotzil - Meksiko

(staticflickr.com)

Saat ini tinggal di negara bagian Chiapas, Tzotzil adalah satu kelompok etnis orang-orang yang berasal dari suku Maya.

Data arkeologi menunjukkan nenek moyang mereka sampai di daerah yang saat ini mereka tinggalo antara 100 sampai 300 SM.

Mereka memiliki keyakinan agama yang rumit, di mana dunia dianggap persegi dengan sebuah bukit yang terletak di pusat upacara (pusar).

Suku ini juga percaya bahwa manusia memiliki dua jiwa, jiwa "klasik" dan pendamping roh binatang.

4 dari 4 halaman

6. Berber - Maroko

(googleusercontent.com)

Orang-orang Berber diperkirakan telah mendiami wilayah Maghreb (Afrika barat laut) setidaknya 10.000 SM.

Mereka tersebar di sebagian besar Afrika Utara, mulai dari Laut Atlantik sampai Mesir.

Berrber adalah orang-orang gurun sejati dan jika kamu berencana untuk mengunjungi Sahara, kamu mungkin akan tinggal di satu kamp mereka.

7. Ainu - Jepang

(travelversed.co)

Orang-orang Ainu telah ada sejak 1200-an dan pada awalnya merupakan suku pemburu-pengumpul, yang bertahan dengan berburu beruang dan memancing ikan salmon.

Sekarang ada sekitar 25.000 orang Ainu, meskipun pemerintah memperkirakan ada 200.000 orang, seperti yang telah diasimilasi dengan masyarakat Jepang.

Pria berhenti mencukur jenggot dan kumisnya setelah usia tertentu dan wanita cenderung memakai tato mulut, mulai dari usia muda.

Gaun tradisional mereka, disebut attusi atau attush,  dipintal dari kulit pohon elm.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
travelversed.coMaoriSelandia BaruPeruBrasil America Mineiro
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved