Breaking News:

3 Pulau Paling Misterius di Dunia: Pernah Tercatat dalam Peta, tapi Ternyata Tidak Benar-benar Ada

Ada beberapa pulau yang 'ditemukan' dan ditambahkan pada peta, sebelum akhirnya didapati ternyata pulau-pulau tersebut tidak ada.

nextread.me
Peta dunia 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beberapa pulau yang 'ditemukan' dan ditambahkan pada peta, sebelum akhirnya didapati ternyata pulau-pulau tersebut tidak ada.

Akan tetapi, penemunya telah mengklaim mereka melihat dan bahkan mendarat di pulau misterius tersebut.

Sejumlah tim ekspedisi yang dikirim ke wilayah sekitar pulau-pulau, tapi hanya menemukan lautan luas dan tidak mendapati keberadaannya.

Lalu, kira-kira mana sajakah pulau tersebut?

Dikutip TribunTravel.com dari laman listverse.com, berikut adalah daftar tiga pulau misterius tersebut.

1. Sandy Island

(listverse.com)

Sandy Island didapati ternyata tidak benar-benar ada pada 2012 lalu.

Sebelumnya, pulau ini tercantum di dalam beberapa peta, termasuk Google Earth.

Pada Google Earth, Sandy Island terletak di antara Australia dan New Caledonia di Samudera Pasifik.

2 dari 4 halaman

Pulau ini pertama kali dicatat oleh kapal pemburu paus Inggris bernama Velocity pada 1876 dan pertama muncul di peta Inggris pada 1908.

Beberapa ekspedisi pun gagal menemukan pulau ini dan akhirnya dihapus dari beberapa peta pada 1970an.

Meski begitu, Sandy Island masih muncul di peta lain.

Anehnya, pulau ini juga tidak tampak di peta Prancis.

Hal ini berarti, pihak Prancis bisa saja memang mengetahui ketiadaan Sandy Island atau justru mengabaikan keberadaannya.

Namun, jika Sandy Island benar-benar ada, seharusnya pulau ini dikuasai Prancis karena berada di wilayah perairan Prancis.

Ketiadaan pulau itu dibuktikan oleh para ilmuwan dari University of Sydney, yang memutuskan untuk mengonfirmasi keberadaannya secara visual.

Setelah menyadari grafik mereka menunjukkan lokasi pulau yang kedalamannya mencapai 1.400 meter.

Diyakini, saat penemuannya awak kapal Inggris Velocity melihat sebuah rakit batu apung yang disebut 'pumice raft', yang mereka anggap sebagai sebuah pulau.

Rakit batu apung ('pumice raft') adalah batuan terapung yang terbentuk oleh aktivitas vulkanik.

3 dari 4 halaman

Batuan ini diketahui terapung dan melewati daerah di mana Pulau Sandy berada.

2. Saxemberg Island

(listverse.com)

Saxemberg Island ditemukan oleh John Lindesz Lindeman pada 1670.

Menurut Lindeman, pulau tersebut, yang konon terletak di Atlantik Selatan, adalah dataran dengan sebuah gunung di pusatnya.

Beberapa ekspedisi lanjutan mengklaim telah melihat pulau itu, meskipun navigator Australia Mathew Flinders telah mencarinya pada 1801 dan tidak menemukan apa-apa.

Pada 1804, Kapten Galloway mengklaim telah melihat pulau itu, bahkan gunung utamanya.

Kapten Head juga menguatkan klaim Galloway pada 1816.

Pelaut lain juga mengatakan telah melihat pulau itu, beberapa bahkan mengklaim mendarat di atasnya.

Seorang Mayor Jenderal Alexander Beatson membuat laporan rinci tentang flora yang ada di pulau itu pada 1816.

Dia melanjutkan teorinya dengan mengklaim, Saxemberg Island, bersama pulau Ascension, Tristan da Cunha, dan Gough (yang semuanya ada) terbentuk dari benua yang sama.

4 dari 4 halaman

Pulau Saxemberg masih terus muncul di peta sampai akhirnya disepakati benar-benar tidak ada pada abad ke-19.

3. Emerald Island

(listverse.com)

Pada 1821, Kapten Nockells melihat sebuah pulau di selatan Pulau Macquarie dan dekat dengan Antartika.

Dia menamainya seperti nama kapalnya, The Emerald.

Emerald Island terbilang misterius karena seolah memiliki preferensi untuk menentukan siapa pun yang dapat melihatnya.

Diduga, pulau itu muncul dan lenyap sesuka hatinya.

Beberapa ekspedisi mengaku telah melihat pulau tersebut, sementara yang lain melaporkan mereka tidak dapat menemukannya.

Beberapa bahkan mengatakan pulau tersebut cenderung bergerak di sekitar, itulah sebabnya orang tidak dapat melihatnya di lokasinya yang seharusnya.

Yang lain mengatakan, pulau itu benar-benar ada namun telah terendam karena adanya aktivitas seismik.

Mereka yang mengaku telah melihat pulau tersebut belum pernah sepakat mengenai kondisi Emerald Island.

Ada yang mengatakan pulau itu bergunung-gunung dengan tebing curam, sementara yang lain mengatakan berbukit dengan hutan hijau.

Pada 1890, satu kapten bahkan mengatakan, pulau itu sangat kecil dan penuh dengan batu, tanpa tempat yang cocok untuk melabuhkan kapal.

Pada 1840, dua kapal yang diperintahkan oleh Commodore Wilks dari Amerika Serikat melewati lokasi Pulau Emerald berada dan tidak menemukan apa-apa.

Kapten Soule juga melewati wilayah Emerald Island pada 1877 dan tidak menemukan apa-apa.

Shackleton dan Amundsen yang melewati tempat di mana seharusnya pulau itu berada pada 1909 dan 1910, juga tidak menemukan apa-apa.

Namun, dua insiden menarik terjadi di sekitar lokasi Emerald Island pada 1894 dan 1949.

Tahun 1894, sebuah ekspedisi Norwegia ke Kutub Selatan melihat apa yang mereka anggap sebagai wujud Emerald Island.

Namun, itu ternyata hanya gunung es.

HMNZS Pukaki dari Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru juga melihat pulau itu pada April 1949.

Saat mendekat, awak kapal mendapati apa yang disebut pulau itu adalah hanya sekelompok awan yang tampak berada di atas air.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PrancisSandy IslandSaxemberg Island Szymon Marciniak Sofyan Amrabat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved