lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Mengunjungi situs bersejarah, tempat sakral, atau mueseum adalah pengalaman yang menyenangkan.
Meskipun begitu, di mana pun kita berada sebaiknya tetap menjaga kesopanan dan ketertiban
Terlebih jika kita datang ke tempat suci yang disakralkan.
Jangan sampai kejadian tak menyenangkan yang dialami turis ini menimpamu.
Seorang turis wanita yang berfoto sambil duduk di pangkuan patung Buddha di Thailand’s Ayutthaya Historical Park atan Taman Sejarah Ayutthaya, Thailand itu jadi viral di media sosial.
Foto tersebut dibagikan oleh Nopporn Chompirom di halaman Facebook @queentogetherisone, seperti dilansir dari laman Nextshark.com (15/3/2018).
Tidak diketahui nama dan asal wisatawan yang ada dalam foto tersebut.
Ia hanya terlihat melakukan beberapa pose di patung Buddha yang ada d kuil Wat Yai Chai Mongkol.
Menuurt laman The Nation, sebuah media online Thailand, bukan Chompirom yang mengambil foto itu.
Ada orang yang mengirim foto tersebut untuk diposting di media sosial dengan harapan pihak berwenang menindak tegas wisatawan ini.
Saksi yang melaporkan kejadian ini pada saat itu berada di sebuah dek di bangunan seberang patung itu.
Ia tak sengaja melihat dua turis wanita yang tampaknya berasal dari Asia.
Sayangnya, dua wanita itu sudah pergi saat ia turun dari dek.
Phrakru Sirichai Mongkol, wakil abbas di Wat Yai Chai Mongkol mengatakan, hanya ada sedikit petugas yang memantau aktifitas wisatawan di pura.
Dia menambahkan, mulai sekarang akan dipasang papan peringatan untuk memberi tahu pengunjung agar berperilaku dengan baik.
Sementara itu, Suncingan Baonerderd, direktur kantor Taman Sejarah Ayutthaya mengatakan, jika ada keluhan akan dilaporkan ke polisi.
Postingan ini pun jadi viral dan mendapat beragam reaksi dari netizen.
Banyak netizen yang dibuat geram dengan perilaku wanita dalam foto tersebut.
Mereka meminta supaya lebih sopan dan menghargai situs sejarah.
Dikenal juga sebagai 'Great Monastery of Auspicious Victory', Wat Yai Chai Mongkol dibangun oleh Raja Ramathibodhi pada tahun 1357 sebagai tempat pemakaman bagi dua pangeran Ayutthaya, yaitu Chao Kaeo dan Chao Thai.
Keduanya meninggal karena kolera.
Biara ini disebut juga Wat Pa Kaeo .
Sejak saat itu, tempat suci ini dibuka untuk umum dan wisatawan hingga Raja Naresuan memerintahkan melakukan restorasi dan perluasan pada akhir abad ke-14.
