Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ribuan tahun, umat manusia selalu tergoda dengan misteri peradaban kuno.
Segala yang berhubungan dengan masa lalu selalu menarik perhatian.
Banyak peneliti berlomba-lomba menemukan keberadaan tanah Atlantis yang hilang, El Dorado, Avalon, dan rahasia alam lainnya.
Dorongan untuk mengeksplorasi tidak pernah berhenti dan, baru-baru ini, reruntuhan yang luas telah ditemukan di tempat yang paling tak terduga, terendam di Turki'>Danau Van Turki.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com, kastil berusia 3.000 tahun ditemukan saat penggalian di bawah air oleh tim penyelam dari Universitas Van Yüzünnün Yül.
Diperkirakan reruntuhan berasal dari peradaban Urartu kuno, yang berkembang pada masa zaman besi (abad ke-9 sampai ke-6 SM).
Kerajaan Urartu ada di wilayah pegunungan Asia barat daya, selatan Laut Hitam dan Laut Kaspia, sebuah wilayah yang sekarang mencakup Armenia, Turki timur, dan barat laut Iran.
Sebagai wilayah independen di Timur Tengah, Urartu, yang ibukotanya terletak di dekat kota modern Van, dianugerahi dengan kekuatan politik terkemuka di abad ke-9 dan 8 abad SM (Wilayah Urartian dirampas oleh orang-orang Armenia pada abad ke-6) .
Pada masa itu, Danau Van memiliki volume ratusan kaki lebih rendah dibanding sekarang.
Para penyelam dan arkeolog yang mengambil bagian dalam penemuan baru-baru ini menganggapnya sebagai keajaiban kuno yang tak terduga.
Menurut kepala tim selam dan fotografer bawah laut, Tahsin Ceylan, mengatakan awalnya banyak orang yang beranggapan jika tak banyak yang bisa ditemukan di bawah air.
Namun setelah dirinya berhasil menemukan kastil ini, banyak dari mereka baru mempercayainya.
Bagaimana tidak mereka berhasil menemukan bangunan yang membentang lebih dari setengah mil, dengan dinding benteng mencapai sekitar 13 kaki.
Benteng berada dalam keadaan baik karena kondisi basa danau.
Ceylan, yang telah menjelajahi daerah Danau Van selama 10 tahun terakhir, benar-benar percaya jika purbakala kuno di bawah danau sebagian besar berasal dari periode di Abad Pertengahan.
Sebenarnya, tim Ceylan memulai pencarian terakhir mereka pada 2016, didorong oleh ditemukannya sebuah dinding di luar pelabuhan Adilcevaz, sebuah kota di Turki.
Munculnya tembok menyebabkan mereka menemukan istana di bawah air.
Benteng di bawah air memiliki struktur yang kokoh dan, seperti yang dicatat oleh analisis arkeologi, terbuat dari batu potong.
Di satu batu ditemukan gambar singa, yang mendukung gagasan jika orang-orang Urgenian, menyukai motif singa.
Pertanyaannya kini adalah, bagaimana bisa danau ini menutupi kastil yang begitu besar?
Apakah kenaikan air yang begitu cepat terjadi karena bencana atau pemanasan global?
Penyelam dan arkeolog sepakat penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui fakta dibalik benteng misterius itu.